"Ada warga yang lihat kawanan gajah dari atas rumah pohon di Dusun III. Kemudian dilaporkan ke pemerintah pekon," sebut Bayu Elis.
Bayu melanjutkan, beberapa warga memang sengaja membuat gubuk di atas pohon guna menghindari serangan hewan buas.
Dari tempat tersebut, terpantau kawanan gajah masuk ke perkebunan di Pekon Sedayu.
"Kawanan gajah itu terpantau merusak tanaman jagung milik warga di Dusun III," ujarnya.
Begitu menerima laporan keberadaan gajah, warga, aparat pekon, Satgas Konflik Satwa Liar dan BHP melakukan ronda malam serta upaya menghalau gajah.
Langkah yang diambil di antaranya dengan menggunakan petasan, menyalakan obor, hingga dengan teriakan suara.
Menurut Bayu, kawanan gajah tersebut memang sering masuk ke perkebunan warga di Pekon Sedayu.
Di mana, wilayah itu memang berdekatan dengan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) serta menjadi jalur perlintasan gajah.
"Kawanan gajah ini, terakhir masuk ke perkebunan warga itu belum ada satu tahun. Minimal setahun sekali gajah pasti keluar dan lewat kebun warga di Pekon Sedayu," urai Bayu.
Terkait kemunculan gajah, Bayu menyatakan sudah melakukan koordinasi dengan Camat Semaka Wiwin Triyani.
Ia berharap pemerintah dan dinas kehutanan mencari cara agar kawanan gajah tidak lagi masuk perkebunan dan merusak tanaman.
"Kalau kebunnya dirusak gajah, warga akan kehilangan mata pencahariannya," tegasnya. (*)