Kondisi jalan rusak tersebut lebih parah saat anak-anak akan menuju sekolah mereka.
Para siswa yang mengendarai motor kerap kali terjatuh. Bahkan terkadang seragam siswa kotor terkena lumpur.
"Kalau anak-anak, sering kali terjatuh dan kadang terlambat tiba di sekolah atau pulang. Sebab mereka harus berjibaku melewati jalan lumpur," tandas Hendri.
BACA JUGA: Badan Jalan Terangkat, Ini Kondisi Terkini Jalur Liwa- Krui
Terkait jalan rusak ini, pihaknya sangat mengharapkan penahanan jalan bisa dilakukan dengan maksimal.
Dengan begitu, jalan yang masih berupa tanah, khususnya pada jalur sepanjang satu kilometer tidak lagi menjadi kendala saat dilalui masyarakat.
"Tahun ini dikabarkan akan ditangani. Tapi anggarannya terbatas hanya Rp 143 juta," kata dia. (*)