Sahabat lain yang dijamin masuk surga oleh Allah adalah Utsman bin Affan. Ustman bin Affan termasuk sahabat muhajirin.
Utsman bin Affan juga merupakan menantu Nabi Muhammad SAW. Ustman dijuluki sebagai Dzun Nurrain atau pemilik dua cahaya. Ini karena Utsman bin Affan menikahi dua putri Nabi Muhammad SAW.
Pertama, Utsman bin Affan menikahi putri kedua nabi Ruqqayah. Ustman bin Affan bersama Ruqqayah juga termasuk rombongan sahabat yang hijrah ke Habasyah (sekarang Ethiopia) untuk menghindari tekanan kaum kafir Quraisy di awal fase kenabian.
Ustman kemudian pulang ke Mekkah. Tak lama ia ikut bersama nabi hijrah ke kota Madinah. Istri Utsman bin Affan, Ruqqayah meninggal dunia di tahun kedua Hijriyah di hari ketika perang Badar terjadi.
Kepergian Ruqqayah membuat Utsman bin Affan sedih. Pada tahun keempat Hijriyah, Nabi Muhammad SAW menikahkan Utsman bin Affan dengan putri ketiganya yakni Ummu Kultsum.
Selama hidup, Utsman bin Affan adalah sosok yang kaya. Namun ia juga terkenal sebagai sosok yang darmawan. Ia kerap membantu dakwah nabi dengan hartanya.
Utsman bin Affan pernah memberikan 1.000 dirham saat perang Tabuk. Jumlah itu sama dengan kebutuhan sepertiga untuk perang. Bukan hanya uang, Utsman bin Affan memberikan 950 ekor unta dan 10 ekor kuda.
BACA JUGA:Polda Lampung Beri Nilai Sat Kamling Wilayah Polres Tanggamus
Utsman bin Affan menjadi Khulafaur Rasyidin yang ketiga. Ia memimpin umat Islam sepeninggal Umar bin Khattab.
Utsman bin Affan meninggal dunia sebagai seorang mujahid. Ia dibunuh, ketika terjadi protes besar hingga mengepung rumahnya, seseorang penyusup dari Bani Sadus tega melukai Utsman bin Affan hingga meninggal dunia.
4. Ali bin Abi Thalib
Yang keempat adalah Ali bin Abi Thalib. Ia merupakan sepupu nabi Muhammad SAW. Ali bin Abi Thalib adalah anak dari Abu Thalib, paman nabi.
Ali bin Abi Thalib tergolong dalam kelompok Assabiqunal Awwalun atau orang-orang yang pertama masuk Islam.
Ali bin Abi Thalib dikenal sebagai sosok yang setia kepada nabi Muhammad. Kisah yang masyhur, adalah ketika Ali bin Abi Thalib menggantikan nabi yang tidur untuk mengecoh kaum kafir Quraisy yang saat itu berniat membunuh nabi.
Ali bin Abi Thalib bahkan pernah melindungi nabi ketika orang kafir Quraisy hendak membunuh nabi. Ketika malam mencekam itu, kaum kafir Quraisy sudah mendatangi rumah nabi dan masuk ke dalam kamarnya. Namun, siapa sangka yang tidur di atas ranjang nabi adalah Ali bin Abi Thalib.
Ali bin Abi Thalib saat itu bisa saja terbunuh, namun karena kecintaannya kepada Nabi Muhammad SAW, ia rela mempertaruhkan nyawanya.