BACA JUGA:9 Rekomendasi Wisata Sungai di Indonesia, Nomor 1 Ada di Pulau Sumatera
Selanjutnya pergerakan Demak semakin meluas tahun 1543 Pasuruan dan Kediri berhasil dikuasai Demak.
Pasukan Demak bergerak semakin ke selatan, dan di tahun 1545 Malang berhasil menjadi wilayah Demak.
Pada tahun 1546 pasukan Demak yang dipimpin langsung oleh Sultan Trenggono bergerak menuju Panarukan.
Ketika itu daerah tersebut masih menjadi wilayah Blambangan.
BACA JUGA: 15 Olahan Sambal Mangga Menggugah Selera, Meliputi Jenis, Bahan, dan Cara Membuatnya
Dalam sebuah pertempuran di Panarukan tersebut Sultan Trenggono wafat.
Wafatnya Sultan Trenggono menghentikan Demak dalam usahanya memperluas wilayah kekuasaan.
Tahta Kesultanan Demak kemudian dilanjutkan oleh Sunan Prawoto, putra tertua dari Sultan Trenggono.
Sunan Prawoto memiliki nama kecil Raden Mukmin, ketika berkuasa Raden Mukmin memindahkan istana Demak ke bukit Prawoto.
BACA JUGA:Ditemukan Bekas Pakai Sabu, Oknum Lurah di Lampura Digelandang Polisi
Selain itu Raden Mukmin yang lebih tertarik kepada Islam daripada politik kenegaraan memilih menggunakan gelar Sunan daripada Sultan.
Ketika dilantik menjadi pemimpin tertinggi Demak, beliaupun menggunakan gelar Sunan Prawoto.
Sunan Prawoto mewarisi Demak sebagai kerajaan yang memiliki pengaruh kuat di nusantara.
Besarnya pengaruh Demak membuat Sunan Prawoto mulai berfikir meneruskan kebijakan pendahulunya untuk memperluas wilayah.