"Yang lebih penting adalah mencegah kejadian serupa terulang dan menjaga keamanan kunci peti selanjutnya," sambung Tuan Hakim.
Salah satu asisten mengusulkan, "Bagaimana jika kita menugaskan seseorang yang dapat dipercaya untuk menyimpan kunci peti berikutnya?" Semua asisten sepakat dengan usulan tersebut.
BACA JUGA:Info Terbaru! Begini Alur Pendaftaran dan Formasi Rekrutmen CPNS 2023
Tuan Hakim bertanya, "Bagaimana menurut kalian jika Abu Nawas yang ditugaskan? Dia terkenal sebagai orang yang jujur." Asisten-asisten setuju dengan usulan tersebut. Maka, Abu Nawas dipanggil ke istana Tuan Hakim.
"Ada apa Tuan? Mengapa Tuan memanggil saya?" tanya Abu Nawas. Tuan Hakim menjelaskan, "Begini, uang masyarakat yang disimpan dalam peti istana telah dicuri oleh seseorang."
BACA JUGA:50 Dosen Unila Penerima Hibah, Ikuti Workshop Riset MBKM
Abu Nawas heran, "Bagaimana mungkin hal itu terjadi? Peti tersebut terbuat dari besi dan gemboknya besar dan kuat." Tuan Hakim menjawab, "Benar, Abu Nawas. Tetapi pencurinya menggunakan kunci yang saya simpan."
Abu Nawas bertanya lagi, "Bagaimana nasib uang yang hilang itu, Tuan Hakim?" Tuan Hakim menjawab, "Jangan khawatir, semua akan saya ganti. Yang lebih penting sekarang adalah bagaimana menjaga kunci peti berikutnya. Kami sepakat menugaskanmu untuk menyimpan kuncinya."
BACA JUGA:Fakta Unik Seputar Kucing yang Menggemaskan, Nomor 6 Bikin Bulu Kuduk Berdiri
Abu Nawas menyambut tugas tersebut, "Tentu, demi keamanan uang masyarakat, saya bersedia menjalankan tugas ini. Orang-orang di kampung ini sudah mengenal saya, jadi mereka tidak akan meragukan jaminanku. Tugas saya adalah menjaga kunci ini di tempat yang aman dan memberikannya saat Tuan Hakim membutuhkannya."