Setelah satu mahayuga selesai, maka akan kembali mengulang siklus yang sama dari satya Yuga berakhir ke Kaliyuga.
Kemudian setelah 71 kali mahayuga berulang, maka tercapailah satu siklus yang disebut menu antara baru dan berulang.
Dalam tahapannya ada sebanyak 14 kali untuk mencapai siklus satu kalpa.
Dalam hal ini setiap periode satu kalpa selesai alam semesta akan dihancurkan.
BACA JUGA: Merasakan Gejala Ini? Mungkin Kamu Kecanduan Kafein
Sedangkan dalam Hindu zaman sekarang adalah manwantara ketujuh. Masih ada tujuh lagi sebelum alam semesta ini dihancurkan.
Hal itu juga rupanya berlamu pada Buddha yang beranggapan bahwa kehancuran bumi bukanlah akhir dari alam semesta.
Kehancuran kehidupan di Bumi disebut sebagai bagian dari siklus keberadaan bumi itu sendiri.
Hal ini bisa diartikan bahwa sebelum dan sesudah Bumi hancur, telah ada dan akan ada bumi-bumi lainnya.
BACA JUGA: Simak, Ini 5 Urutan Lapisan Atmosfer yang Melindungi Bumi
Lalu dengan kondisi yang berbeda untuk menunjukkan curang tersebut waktunya sangat lama.
Perhitungan waktunya sendiri menggunakan satuan waktu dengan nama yang sama yakni kalpa atau kapak.
Akan tetapi bagi Buddha, segala sesuatu yang terbentuk dari perpaduan unsur sifatnya tidak keka.
Hal ini juga berlaku pada pernyataan yang menyebut bahwa bumi suatu saat akan mengalami pelapukan dan kehancuran.
BACA JUGA: Fakta-Fakta Menarik Mars, si Planet Merah
Itulah yang akan diawali dengan tanda-tanda seperti musim kemarau panjang. Dan akan datang di mana hujan tidak turun lagi berselang lama.