Gajah-Manusia Bakal Harmonisasi di Lembah Suoh dan BNS Lampung Barat

Kamis 08-06-2023,17:30 WIB
Reporter : Nopriadi
Editor : Yuda Pranata

RADARLAMPUNG.CO.ID - Konflik antara Gajah dan Manusia sering terjadi di Lembah Suoh dan BNS Lampung Barat. Namun, pihak terkait mencoba mengharmonisasi konflik tersebut.

Melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Pemkab Lambar berkoordinasi menangani konflik antara manusia dan satwa liar serta keberlanjutan program dan dukungan harmonisasi manusia dan gajah di Kabupaten Lampung Barat, yang digelar di Aula Pekuwon, Kantor Bappeda Lampung Barat, Kamis 8 Juni 2023.

Acara tersebut, diikuti perwakilan BKSDA, serta sekitar 60 orang peserta yang terdiri dari OPD dan StakeHolder terkait.

Asisten II Bidang Ekbang Wasisno Sembiring mengatakan, konflik antara manusia dan gajah liar di Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh, Kabupaten Lampung Barat ini, sudah berlangsung sekitar 5 tahun sejak Oktober 2018 hingga sekarang.

BACA JUGA:Mengenal Masjid Agung Damaskus Suriah, Tempat Nabi Isa AS Turun ke Bumi Jelang Kiamat

Hal ini berdampak serius pada kerusakan kebun masyarakat, infastruktur/ rumah milik masyarakat, serta psikis/ kecemasan masyarakat.

Sehingga, pemerintah melakukan berbagai upaya menyelesaikan konflik tersebut. Namun dibutuhkan kolaborasi, kolektifitas program dan kegiatan serta kepedulian semua pihak, baik itu dari unsur Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Pemerintah Kecamatan dan Pekon serta  berbagai Non Goverment Organisations (NGO) yang punya semangat yang sama guna penyelesaian konflik tanpa harus mengorbankan salah satu pihak.

"Makanya, kami selalu mendorong dan mendukung program dan kegiatan yang dilaksanakan berbagai stakeholder guna penanganan dan penyelesaian konflik manusia dan satwa liar yang terjadi di Lampung Barat," ujarnya.

Menurutnya, Program Harmonisasi Manusia dan Gajah Liar di Penyangga TNBBS, sangat membantu pemerintah Kabupaten Lampung Barat dalam upaya penanganan konflik satwa khususnya gajah.

BACA JUGA:Lagi, 3 Kades Lamtim Mengundurkan Diri, Ini Sebabnya

"Kami berharap, akan berakhirnya program ini, kami mendorong guna perpanjangan program dan adanya komitmen bersama untuk tetap memberikan pendampingan  kepada Satuan Tugas Lembah suoh yang selama ini menjadi garda terdepan dalam penghalauan dan penggiringan gajah liar di Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh," katanya.

Sementara, Kepala DLH Lambar Muhammad Henry Faisal mengatakan, Interaksi negatif manusia dan gajah liar di sekitar kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Resort Suoh, Lampung Barat, terjadi sejak tahun 2020 yang cukup intensif.

Pemerintah Lampung Barat dengan melibatkan stakeholder terkait diantaranya Balai Besar TNBBS, unsur TNI, unsur Polri, Dinas Kehutanan Provinsi Lampung melalui KPH Liwa dan BKSDA Bengkulu serta NGO telah melaksanakan berbagai upaya guna penanganan interaksi/ konflik satwa dimaksud. 

"Berbagai upaya yang telah dilaksanakan diantaranya  pembentukan Satgas Penanggulangan Konflik Satwa Liar dan manusia Tingkat Kabupaten Lampung Barat, Pengajuan proposal Bantuan penanganan konflik satwa ke kementerian Lingkungan Hidupp dan Kehutanan dan Komisi IV DPR-RI, pengajuan proposal bantuan penanganan ke Gubernur Lampung melalui Koordintor Satuan Tugas Penanganan Konflik Satwa dan Manusia tingkat Provinsi Lampung, Pemberian Bantuan masyarakat terdampak, dan penghalauan dan penggiringan gajah," bebernya.

BACA JUGA:Polda Lampung Dalami Asal Narkotika Sabu-sabu Seberat 6,18 Kg

Kategori :