RADARLAMPUNG.CO.ID – Hingga saat ini umat manusia banyak yang berusaha memahami bagaimana terbentuknya alam semesta.
Tak sedikit yang berusaha untuk memahami apa-apa saja yang menjadi alasan pembentukan alam semesta ini.
Berbagai upaya dilakukan untuk memahami pembentukan alam semesta sejak zaman dulu kala.
Sampai hari ini pun masih banyak yang berupaya untuk mencari tahu alam semesta yang luas ini.
BACA JUGA: Mengenal Deretan Black Hole Terbesar di Alam Semesta
Bahkan dalam berbagai catatan sejarah, salah satunya pada era kejayaan Yunani kuno.
Orang Yunani kuno, mereka meyakini kalau Bumi adalah pusat dari alam semesta.
Teori ini disebut Geosentrisme yang mengatakan bahwa pusat dari alam semesta adalah Bumi.
Namun, berkat pengamatan dan pemikiran manusia yang setiap hari makin tajam.
BACA JUGA: Serasa Berada di Atas Awan, Inilah Deretan Destinasi Wisata di Kerinci yang Menakjubkan
Pandangan teori Geosentrisme mulai berubah sejak zaman abad pertengahan.
Perubahan terhadap teori Geonsentris sebagai salah satu teori yang membahas tentang pembentukan alam semesta.
Teori Geonsentris kemudian mengalami perubahan dan ditemukannya teori baru.
Teori baru setelah Geosentris adalah teori Heliosentris, yang dipelopori oleh Copernicus.
BACA JUGA: Mengerikan! Ini Peristiwa yang Akan Terjadi Sebelum Hari Kiamat