Sehingga dengan kata lain, kita dapat menyimpulkan bahwa tiap tiap galaksi yang terbentuk tumbuh menjadi tua dan akhirnya mati.
Kesimpulannya, teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu tak terhingga tua nya.
BACA JUGA: Daerah Penghasil Batu Akik Terbaik di Lampung
Bisa dikatakan bahwa alam semesta itu tempat tanpa awal dan tanpa akhir.
Dalam teori ini juga ada pendapat lain yang membahas tentang ruang angkasa.
Ruang angkasa yang berkembang akan menjadi lebih kosong ketika seluruh galaksi saling menjauh.
Di dalam teori Steady State, teori ini juga mengatakan bahwa zat baru selalu diciptakan didalam ruang angkasa.
BACA JUGA: Fakta Unik Kutub Selatan di Antarika yang Pernah Disebut Sehangat Kota Melbourne
Material baru diciptakan di antara berbagai galaksi, sehingga galaksi yang tercipta dari zat tersebut mengisi ruang yang kosong.
Pengisian zat tersebut bertujuan untuk menggantikan galaksi galaksi yang saling menjauh.
Zat yang disebutkan dalam teori keadaan tetap itu adalah Hidrogen.
Hidrogen dikenal sebagai salah satu sumber yang menjadi asal usul bintang, dan galaksi , beserta objek objek di dalam galaksi tersebut.
BACA JUGA: Mengenal 10 Kota Terpadat yang Ada di Dunia
Teori Steady State kemudian disempurnakan oleh Fred Hoyle, Thomas Gold, dan Herman Bondi pada sekitar tahun 1948.
Kemudian pada tahun 1734, Emmanuel Swedenborg mencetuskan Nebula Theory Atau teori kabut atau tgaeori Nebula.
Teori Nebula juga kembali disempurnakan oleh Immanuel Kant pada sekitar tahun 1775 silam.