Teori ini menyatakan bahwa tata surya mulanya berasal dari 2 bintang kembar raksasa.
Kemudian salah satu dari bintang kembar tersebut meledak atau hancur berkeping keping.
lalu dari hasil ledakan salah satu bintang tersebut menghasilkan serpihan serpihan ataupun butiran-butiran debu.
Serpihan itu kemudian berevolusi menjadi objek langit seperti planet, satelit atau bulan.
BACA JUGA: Ragam Tumbuhan Herbal Ini Ternyata Ampuh Atasi Bau Mulut
Sedangkan bintang yang tidak meledak karena mempunyai gravitasi yang begitu kuat.
Objek objek langit sebagai hasil dari serpihan bintang kembar yang meledak tersebut tetap mengelilingi bintang yang tidak meledak.
Bintang yang tidak meledak itu kita kenal sebagai pusat dari tata surya saat ini yaitu matahari.
Sebenarnya Lyttleton mencetuskan alasan tercipta nya teori ini karna dia mengacu kepada hasil penelitian sebelum.
BACA JUGA: Kisah Nabi Isa AS yang Lahir dari Perempuan Suci Bernama Maryam
Penelitian Lyttleton mengacu terhadap penelitian tentang tata surya.
Rujukannya itu mengatakan bahwa ada tata surya lain yang ternyata memiliki bintang kembar.
Sehingga karena hasil penelitian nya inilah, dia beranggapan bahwa alam semesta kita pun terbentuk dari hasil ledakan salah satu bintang kembaran matahari.
Dan kita ketahui bahwa tata surya kita terbagi menjadi beberapa bagian yaitu matahari sebagai pusat tata surya.
BACA JUGA: Cocok Bagi Pecinta Alam, Ini 10 Rekomendasi Wisata Saat Kamu di Majalengka
Ada empat planet bagian yang disebut sabuk Asteroid dan empat planet bagian luar yang di sebut sabuk Kuiper.