RADARLAMPUNG.CO.ID - Sebanyak 209 jemaah haji Indonesia dilaporkan meninggal dunia dalam melaksanakan ibadah haji.
Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah menyebut, penyebab banyak jemaah haji Indonesia meninggal dikarenakan terkena serangan jantung dan pernapasan.
Menurutnya, jemaah haji Indonesia meninggal bukan karena terkena heat strees, melainkan penyakit bawaan yang diderita jemaah seperti jantung dan pernapasan.
Jika benar demikian, mungkinkah pemerintah bakal lebih fokus terhadap pelayanan kesehatan terlebih untuk jemaah haji lansia?
BACA JUGA:Anggota Tolikara yang Tewas Ditusuk OTK Dimakamkan Secara Dinas
Sebab, sebagaimana diketahui, sebanyak 30 persen jemaah haji Indonesia berasal dari lansia.
Sehingga menjadi tugas pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan agar semua jemaah haji bisa menjalankan perjalanan ibadah ke tanah suci dengan lancar.
Melihat banyaknya jumlah jemaah haji Indonesia yang meninggal, pemerintah terpaksa kudu lebih ekstra dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik khususnya lansia.
Sejauh ini, pemerintah melalui Kemenag telah mengusung tema haji ramah lansia pada penyelenggaran ibadah haji yang dilaksanakan tahun ini.
BACA JUGA:Keroyok 2 Orang Diduga Pencuri, Warga Jabung Lampung Timur Ini Malah Masuk Penjara
Melalui kebijakan haji ramah lansia, pemerintah telah meminta kepada seluruh petugas untuk memberikan layanan prima terhadap jemaah haji lansia.
Mulai dari pengecekan kesehatan sampai pendampingan para jemaah haji lansia menjadi hal penting dilakukan mengingat mereka adalah kelompok yang rentan.
Namun faktanya, meski pemerintah telah membuat kebijakan ramah haji lansia, masih banyak jemaah haji lansia tidak didampingi oleh pendampingnya.
Seperti yang disampaikan oleh jemaah haji asal Lampung tahun 2023, Sapta Fajri. Ia menyebut, banyak ditemukan jemaah haji lansia tidak didampingi oleh pendampingnya.
BACA JUGA:Hukum serta Bacaan Niat Puasa Sunnah Senin dan Kamis