Dua jam perjalanan ini merupakan perjalanan panjang yang akan melalui jalanan berkelok.
Wisatawan juga akan menemui jalan menanjak yang tidak terlalu lebar.
Desa wisata Penglipuran Bali ini sendiri berada di ketinggian 700 meter di atas permukaan air laut.
Sebagai akhir dari perjalanan, wisatawan akan disambut dengan pagar berukir dan patung khas Bali.
BACA JUGA: 5 Jenis Batu Akik Kecubung yang Paling Banyak Diburu Kolektor
Setelah memasuki pagar tersebut, wisatawan akan disuguhi pemandangan ratusan rumah adat Bali yang berjajar.
Uniknya, sebagian di antara rumah adat tersebut terbuat dari bambu.
Kendaraan jenis apapun dipastikan tidak ada yang bisa melintas.
Hal ini disebabkan tipe jalan di Desa Penglipuran yaitu berundak-undak.
BACA JUGA: Ciri Khas Batu Akik Yaman Wulung yang Langka
Dan mayoritas dari rumah-rumah dan pekarangan yang ada di sana pun serupa.
Berdasar penelusuran dari berbagai sumber, Desa wisata Penglipuran memiliki sekitar tujuh puluh tujuh pekarangan.
Dan untuk setiap pekarangannya terdiri dari dua rumah adat.
Setiap pekarangan yang ada juga memiliki dapur tradisional.
BACA JUGA: Akhirnya, Penantian 8 Tahun Membuahkan Hasil, Amorphophallus Titanum Mekar di Taman Aracea KRL
Selain itu ada juga tempat upacara yang dikenal sebagai balai sakenem.