Selanjutnya adalah persebaran orang Melayu kuno yang diperkirakan datang sekitar 500 tahun sebelum masehi.
Orang Melayu kuno akan lebih memilih untuk tinggal secara berkelompok.
Dalam satu kelompok, mereka biasanya beranggotakan satu kekerabatan.
BACA JUGA: 4 Kucing Asal Thailand yang Terkenal, Cocok sebagai Hewan Peliharaan Kamu di Rumah
Baik itu dari pihak ayah maupun ibu, mereka tinggal dan bermukim dalam sebuah hunian tetap.
Rumah-rumah mereka bangun di tempat yang letaknya tak jauh dari sumber mata air atau pinggiran sungai.
Masyarakat Melayu kuno juga membangun rumahnya seperti rumah panggung berukuran besar.
Jika diperhatikan, maka secara sosial mayoritas Melayu kuno adalah orang terbuka yang mampu beradaptasi secara cepat.
BACA JUGA: Spesial Dari Ustadz Adi Hidayat, Agar Setan Dan Jin Tidak Masuk Rumah
Selain itu orang Melayu kuno juga mampu bersosialisasi dengan orang-orang di luar kekerabatan mereka.
Itulah yang menjadi salah satu faktor penyebab bahasa dan kebudayaan Melayu kuno dapat dengan cepat menyebar di Nusantara.
Serta bisa diadopsi dengan cepat oleh para penduduk awal Nusantara lainnya.
Baik secara langsung maupun melalui perkawinan silang di antara mereka.
BACA JUGA: Mengungkap Sejarah dan Makna Relief Candi Mendut, Kalian Perlu Tahu Ini
Pada akhirnya, sejarah pun melahirkan keturunan-keturunan dengan ciri-ciri fisik baru.
Ciri-ciri yang lahir kembali itu secara otomatis memiliki gaya hidup dan kebudayaan baru pula.