Banyak Terdengar Kisah Horor, Ini Fakta Wisata Sejarah Lawang Sewu di Semarang ternyata Justru Diminati

Rabu 02-08-2023,14:33 WIB
Reporter : Ruri Setiauntari
Editor : Anggri Sastriadi

Beberapa ruangan dan lorong digunakan sebagai tempat penyiksaan dan penahanan tahanan politik.

BACA JUGA:12 Destinasi Wisata Mojokerto Jawa Timur Paling Hits, Nomor 9 ada cerita Mistis Didalamnya

Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Lawang Sewu menjadi markas pemerintahan militer Belanda yang berusaha untuk merebut kembali wilayah Indonesia.

Pada periode ini, banyak pejuang kemerdekaan ditahan di sini.

Setelah kemerdekaan Indonesia, Lawang Sewu terus berfungsi sebagai kantor kereta api hingga tahun 1970-an.

Setelah itu, perannya sebagai kantor administrasi berkurang dan bangunan ini sempat mengalami masa vakum.

BACA JUGA:Peneliti Temukan Inti Bumi Berputar Mundur, Bagian dari Tanda Kiamat?

Pada tahun 1982, Lawang Sewu diresmikan sebagai Museum Kereta Api oleh Presiden Indonesia, Soeharto.

Sejak itu, bangunan ini diubah menjadi museum yang memamerkan sejarah perkeretaapian Indonesia dan berbagai koleksi terkait transportasi.

2. Arsitektur

Arsitektur Lawang Sewu memiliki ciri khas yang mencerminkan perpaduan antara gaya arsitektur neoklasik Belanda dan sentuhan gaya arsitektur Jawa.

Bangunan ini dirancang oleh arsitek Belanda, C. Citroen, dengan gaya yang menggabungkan unsur-unsur kolonial dan lokal, menciptakan struktur yang megah dan unik. 

BACA JUGA:Pemprov Bahas Usulan Pj Bupati Tanggamus, Ini Bocoran Kisi-kisi Sosok yang Akan Dilantik

Lawang Sewu memiliki banyak pintu-pintu besar dan jendela-jendela lebar dengan desain khas gaya arsitektur neoklasik.

Meskipun mayoritas arsitektur Lawang Sewu mengikuti gaya arsitektur neoklasik Belanda, beberapa sentuhan gaya Jawa juga dimasukkan untuk menciptakan perpaduan unik. 

Misalnya, atap bangunan ini memiliki beberapa ornamen tradisional Jawa yang memberikan sentuhan lokal pada arsitektur.

Kategori :