Penolakan desain yang diajukan Silaban bukan karena tidak bagus, melainkan rancangan dinilai spektakuler sehingga membutuhkan anggaran cukup besar.
Freederich pun diminta berkolaborasi dengan arsitek R.M Soedarsono untuk membangun tugu peringatan nasional dalam rancangan keduanya yang dibangun di lahan seluas 80 hektare mulai 17 Agustus 1961.
Dilansir dari Pemilik Akun YouTube @asal usul, Sejarah pembangunan Monas ini berawal ketika Indonesia mendapatkan pengakuan Kemerdekaan dari Belanda pada tanggal 27 Desember 1949.
BACA JUGA:Kode Redeem FF Hari Ini Selasa 19 September 2023 Berhadiah 5x Diamond Voucher Free Fire
Sejak saat itu, Presiden Soekarno mempunyai cita-cita ingin membangun sebuah monumen.
Agar bangsa Indonesia bisa selalu ingat jasa para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia bisa selalu ingat jasa para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1950.
Presiden Soekarno sempat membentuk komite dan setahun kemudian komite nasional mengadakan sayembara mendesain Monas.
Dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17-08-1950, sempat Presiden Soekarno membentuk Komite Nasional.
Setahun kemudian, Komite Nasional mengadakan sayembara mendesain monumen, 51 karya yang dikumpulkan hanya karya Frederich Silaban yang dikumpulkan.
Hanya karya Frederich Silaban yang lolos dimana karya tersebut sesuai dengan kriteria pantai yang melambangkan Jati diri dan sejarah bangsa Indonesia.
Lalu dia diminta untuk menemui Presiden Soekarno agar desain monas yang sudah dirancang.
Ternyata, desain awal kurang cocok dari Presiden Soekarno lalu Presiden Soekarno menawarkan desain lain kepada frederich.
BACA JUGA:Update Tarif Tol Terbaru 2023 Ruas Trans Sumatera Mulai dari Lampung Sampai Aceh
Singkatnya, merubah desain Monas yang sebelumnya agar terlihat seperti Lingga dan Yoni penggunaan konsep Lingga dan Yoni ini dipakai karena keduanya sudah melambangkan kesuburan yang lekat di dalam masyarakat Indonesia.
Sejak dahulu kala kemudian frederich Silaban menyusun kembali rancangan Monas sesuai dengan permintaan Presiden Soekarno.