Parkir Liar di Masjid Agung Al-Furqon Meresahkan, Pengurus Klaim Tidak Pernah Menarik Biaya

Rabu 24-01-2024,16:15 WIB
Reporter : Melida Rohlita
Editor : Ari Suryanto

Sementara, pengurus Masjid Agung Al-Furqon menyebut pihaknya tidak pernah menarik atau menerima biaya parkir dan menyatakan parkir gratis.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Pengurus Masjid Al-Furqon Hery Darso yang mengatakan tidak mengetahui adanya peristiwa tersebut.

Dirinya menyatakan bahwa pihaknya tidak pernah menetukan biaya parkir ataupun menerima pungutan dari orang-orang yang mengunjungi masjid tersebut.

"Tidak pernah terjadi. Kami tidak pernah menarik biaya atau kontribusi apapun terkait parkir. Disebutkan pada papan pemberitahuan 'Parkir Gratis', atau bebas parkir. Bahkan kami yang memberikan keamanan di sini," katanya, ditemui di Masjid Al-Furqon, Rabu, 24 Januari 2024.

BACA JUGA:Tayang Paruh Kedua 2024, Sinopsis Film You Will Die After Six Hours yang Dibintangi Jaehyun NCT

Meski begitu, pada kegiatan-kegiatan tertentu seperti pengajian akbar ataupun acara pernikahan, pihaknya memang memberi izin tenaga sukarela untuk membantu mengatur kendaraan dikarenakan banyaknya tamu yang datang.

"Sebenarnya kegiatan seperti pengajian akbar atau acara lain tanggung jawab parkir adalah dari panitia. Namun karena banyaknya pengunjung dan kami tidak mempunyai orang, jadi kami memperbolehkan tenaga sukarela untuk mengaturnya," kata dia.

Meski begitu, tenaga sukarela yang diperbolehkan harus mengenakan rompi hijau yang sudah disediakan pengelola dengan bertuliskan sukarelawan.

Di samping itu, para sukarelawan dilarang untuk meminta biaya kepada pengunjung kecuali mereka diberi secara sukarela.

BACA JUGA:BRI Peduli Branch Office Lubuk Linggau Salurkan Bantuan Tanggap Bencana Banjir di Kabupaten Muratara

"Kita ada rompi sendiri yang kita perbolehkan mengatur parkir karena kita nggak ada orang. Tapi nggak boleh minta uang, kecuali dikasih ikhlas," ungkapnya.

Ditanya soal oknum yang berpakaian Pemda, pihaknya menyebut tidak mengetahui pasti dari mana. "Tidak kenal, tidak pernah lihat saya," sebutnya.

Oleh karenanya dirinya juga mendukung sekaligus mendorong pemerintah untuk mengatur dan mempertegas hal tersebut, supaya peristiwa itu tidak terjadi.

"Tidak mudah memberhentikan mereka, karena TKS itu mencari nafkah di sini. Harus ada orang-orang berewenang untuk mengaturnya, karena jualan saja sebenarnya tidak boleh, dan tidak ada yang mengatur maka lahan parkir sempit," tandasnya. (*)

Kategori :