Resmikan Pasar Raya Lebak Budi, Bunda Eva Borong Sayuran Terong Kesukaannya

Jumat 03-05-2024,12:46 WIB
Reporter : Melida Rohlita
Editor : Ari Suryanto

Menurutnya, adanya pasar tradisional yang berkonsep modern ini bisa menjadi motivasi Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung dalam mengelola pasar yang ada dengan lebih baik dan maju lagi.

BACA JUGA:Genap 40 Hari, Polisi Berhasil Ungkap Kasus Penemuan Mayat Dibawah Jembatan Seranggas

"Tentunya ini termasuk motivasi agar pasar yang dikelola pemerintah saat ini dapat meningkatkan pelayanan hingga mampu berdaya saing," ucapnya.

Diketahui, sejumlah pedagang emperan Pasar Pasir Gintung kini mulai beralih ke Pasar Raya Lebak Budi yang berada di Jalan Imam Bonjol, Pasir Gintung Bandar Lampung, Senin, 29 April 2024.

Dari yang terpantau Radarlampung.co.id, terlihat pasar modern eks rumah narapidana tersebut mulai ditempati sejumlah pedagang dan dibuka untuk umum.

Mulai dari pedagang sayuran, buah-buahan, sembako, hingga pedagang makanan pokok lainnya sudah menempati lapak di dalamnya.

BACA JUGA:Usai Dilanda Banjir, Siswa-Siswi SMPN 2 BNS Laksanakan Ujian Sekolah

Purwanto (36), warga Bandar Lampung yang awalnya berdagang di emperan pasar Smep mengaku baru pindah dua hari lalu dengan harga sewa lapak sebesar Rp 600 ribu per bulan --belum termasuk uang keamanan dan kebersihan.

"Dihitung totalnya Rp 750 ribu, uang hariannya Rp 20 ribu," kata Mas Pur --sapaan akrabnya.

Sejumlah pedagang mengaku mendapatkan pengalaman baru ketika pindah ke Pasar Raya Lebak Budi tersebut. "Biasanya jam 9 kita sudah pulang karena panas, terus becek, kalau ujan di sini enggak," katanya.

Menurutnya, perbedaan berdagang saat pindah ke pasar tersebut saat masih di emperan hanya suasana yang rapi dan bersih, mengenai harga bahan pokok tidak berbeda dengan pasar yang ada di sebelahnya.

BACA JUGA:BRI Serahkan Hadiah Mobil dan Logam Mulia kepada Pemenang Program Super AgenBRILink

"Kalau di sini bersih nggak becek, dan harga barang-barang yang dijual pun sama dengan pasar tradisional yang ada di sekitarnya, sama bayarnya bisa pakai Qris juga," ungkapnya.

Sementara itu, Johan Direktur Pasar Raya Lebak Budi ditemui di lokasi yang sama menjelaskan bahwa pasar tersebut terispirasi pasar modern di Thailand yang buka sampai dini hari.

"Di sini ada 161 lapak. Pasar Raya Lebak Budi ini adalah pasar tradisional berkonseperasi 24 jam untuk mengakomodir para pedagang yang berjualan pada dini hari," ujarnya.

Pasar yang mempunyai luas keseluruhan tanah 8.200 m2, dengan luas bangunan utama berikut dengan sarana penunjang (Kantor pengelols, musholla, pos satpam, toilet dan dapur bersama) 3.700 m2. Sisa 4.300 m2 adalah area parkiran dan jalan.  

Kategori :