Apa Itu Load Balancing? Pengertian, Manfaat dan Cara Kerjanya

Selasa 11-06-2024,15:14 WIB
Reporter : Alam Islam
Editor : Alam Islam

Dengan menggunakan pola ini, sistem menjadi lebih tahan terhadap kegagalan. 

Ketika satu server mengalami masalah, load balancer dapat mengarahkan permintaan ke server lain yang berfungsi, memastikan bahwa layanan tetap tersedia bagi pengguna.

Dengan mengarahkan permintaan ke server yang paling dekat atau paling sedikit terbebani, load balancing bisa mengurangi waktu yang dibutuhkan dalam memproses permintaan. 

Hal ini menghasilkan pengalaman pengguna yang lebih lancar dan responsif.

Untuk diketahui, salah satu fitur penting load balancing adalah failover otomatis. 

Ketika satu server gagal, load balancer secara otomatis mengarahkan permintaan ke server lain yang berfungsi dan memastikan layanan tetap berjalan tanpa gangguan.

Selain itu, load balancing juga memungkinkan sistem untuk lebih mudah ditingkatkan kapasitasnya. 

Ketika permintaan meningkat, server tambahan dapat ditambahkan ke dalam klaster tanpa mengganggu operasi yang ada. 

Load balancer akan secara otomatis mulai mengarahkan lalu lintas ke server baru, menjaga kinerja dan ketersediaan yang optimal, utamanya ketika menggunakan cloud VPS.

Jenis-Jenis Load Balancing

Load balancing dapat dilakukan melalui perangkat keras maupun perangkat lunak. 

Load balancing hardware merupakan perangkat fisik yang didedikasikan untuk tugas load balancing. 

Solusi ini biasanya lebih mahal karena melibatkan investasi dalam perangkat keras khusus.

Namun kelebihannya adalah kinerja yang tinggi dengan stabilitas yang kuat. 

Load balancing software ini merupakan implementasi load balancing melalui aplikasi atau layanan yang berjalan pada server umum. 

Sementara load balancing hardware mempunyai kelebihan performa tinggi dan stabil, latency rendah, serta kemampuan untuk menangani lalu lintas yang sangat besar. 

Kategori :