Unila Beri Pelatihan Pembuatan E-Modul Tematik Kearifan Lokal Berbasis Pendidikan Multikultural

Minggu 07-07-2024,09:38 WIB
Reporter : Anggi Rhaisa
Editor : Ari Suryanto

Hal itu disampaikan Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Unila di Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Waykanan, Sumargono, S.Pd., M.Pd .

BACA JUGA:Kaya Racikan Rempah-rempah Nusantara, 5 Kedai Mie Bangladesh Alternatif Kuliner Malam di Bandar Lampung

"Adanya bahan ajar e-modul tematik kearifan lokal berbasis pendidikan multikultural sangat penting dan diperlukan dalam dunia pendidikan," jelas Sumargono kepada Radar Lampung pada hari Minggu, 7 Juli 2024.

Dengan pendidikan multikultural akan memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan perilaku kepada peserta didik agar memiliki wawasan yang mantap tentang keadaan lingkungan dan kebutuhan masyarakat sesuai dengan nilai-nilai/aturan yang berlaku di daerahnya dan mendukung pembangunan nasional. 

Pembuatan e-modul kearian lokal berbasis pendidikan multikultural akan membuat pembelajaran lebih kontekstual karena berada di sekitar siswa dan disusun berdasarkan tema secara integratif. 

Bahan ajar semakin menarik karena disajikan menggunakan e-modul yang bersifat interaktif bagi siswa sehingga pembelajaran akan berjalan efektif dan menyenangkan bagi siswa. 

BACA JUGA:Oknum Kepala Puskesmas di Waykanan Diduga Koordinir Bidan untuk Pilih Caleg

Lebih dari itu, Sumargono juga menyampaikan bahwa pelatihan pembuatan E-Modul tematik kearifan lokal berbasis pendidikan multikultural pada jenjang sekolah dasar juga diharapkan akan memiliki dampak positif baik pada masyarakat setempat hingga secara khususnya pada peserta didik. 

Pemanfaatan E-Modul tematik kearifan lokal berbasis pendidikan multikultural merupakan ide kreatif yang sudah seharusnya dikembangkan oleh para pendidik. 

Lampung merupakan salah satu provinsi yang multikultural baik dari masyarakatnya yang terdiri dari beragam suku maupun budaya yang dihasilkan dan lestari hingga kini.

Hal ini akan menarik apabila dituangkan ke dalam bahan ajar berbentuk elektronik yang diharapkan memiliki 11 nilai positif bagi para pendidik.

BACA JUGA:Mapping Usulan Pendamping Prabowo di Lampung, Gerindra Pesawaran dan Waykanan Usulkan Gibran Rakabuming

Yakni, guru-guru sekolah dasar atau maupun peserta didik, karena dapat mengenal lebih detail kekayaan budaya maupun sejarah yang dimiliki wilayah tempat tinggalnya yakni Lampung. 

Beberapa permasalahan yang dialami oleh para pendidik, khususnya para guru di Kelompok Kerja Guru (KKG) Ki Hajar Dewantara Kecamatan Negara Batin adalah wawasan mengenai pemanfaatan bahan ajar dalam bentuk elektronik berbasis pendidikan multikultural uang bersumber dari daerah Lampung. 

Pengembangan bahan ajar berbasis pendidikan multultural dirasakan sangat perlu oleh para pendidik yang salah satu diantaranya para dewan guru di Kelompok Kerja Guru (KKG) Ki Hajar Dewantara Kecamatan Negara Batin. 

Berdasarkan paparan terkait permasalahan-permasalahan yang ada dalam pembelajaran tematik integratif pada tingkatan sekolah dasar terkait aspek pengembangan bahan ajar dalam bentuk E-Modul tematik Kearifan lokal berbasis pendidikan multikultural.

Kategori :