Unila Beri Pelatihan Pembuatan E-Modul Tematik Kearifan Lokal Berbasis Pendidikan Multikultural

Minggu 07-07-2024,09:38 WIB
Reporter : Anggi Rhaisa
Editor : Ari Suryanto

BACA JUGA:Parah! Wanita di Tulang Bawang Barat Lampung Rekam Video Suami Melakukan Pemerkosaan

Maka tim pengabdian dari FKIP Universitas Lampung telah melakukan Pelatihan Pembuatan E-Modul tematik Kearifan lokal berbasis pendidikan multikultural bagi guru di Kelompok Kerja Guru (KKG) Ki  Hajar Dewantara Kecamatan Negara Batin

Berdasarkan analisis kegiatan pembuatan e-modul sejarah lokal berbasis pendidikan multikultural yang terhubung dalam KKG Ki Hajar Dewantara, Kecamatan Negara Batin diperoleh hasil sebagai berikut: 

Pertama, nilai rata-rata pretest peserta pelatihan adalah 65,75 dan rata-rata post test peserta adalah 83,5.

Adapun secara keseluruhan prosentase peningkatan hasil evaluasi peserta dari pre test ke post test mengalami peningkatan sebesar 27,29 persen.

BACA JUGA:Lolos Program IISMA di Universiti Kebangsaan Malaysia, Berikut Cerita Perjuangan Mahasiswa Fisip Unila Ini

Prosentase peningkatan dapat menunjukan bahwa pelatihan pelatihan pembuatan e-modul sejarah lokal berbasis pendidikan multikultural bermanfaat bagi guru-guru yang tergabung dalam KKG Ki Hajar Dewantara. 

Melalui pelatihan ini guru-guru dapat mengembangkan potensinya dalam pembuatan e-modul sejarah lokal berbasis pendidikan multikultural.

Sehingga, pembelajaran sejarah lokal lebih menarik dan inovatif. 

Kedua, guru-guru sekolah dasar menjadi pahama kan arti penting pembuatan media pembelajaran e-modul sejarah lokal berbasis pendidikan multikultural yang dapat meningkatkan hasil belajar sejarah lokal. 

Selain itu, melalui pelatihan ini guru-guru sekolah dasar mendapatkan pengetahuan tentang langkah langkah pelatihan pembuatan e-modul sejarah lokal berbasis pendidikan multikultural yang dapat diimplementasikan dalam pembelajaran sejarah dimasa society 5.0.

BACA JUGA:PDN Diretas, Unila Pastikan Data KIP Aman, Ini Pengumuman Hasil Penerima KIP

Program pengabdian pelatihan pembuatan e-modul sejarah lokal berbasis pendidikan multikultural ini hendaknya perlu diaplikasikan dan diimplementasikan pada semua guru-guru di sekolah yang tergabung dalam KKG.

Karena, dengan memanfaatkan e-modul sejarah lokal berbasis pendidikan multikultural sebagai pengembangan media pembelajaran sejarah lokal dimasa society 5.0 dapat berjalan dengan maksimal.

"Karena dengan penggunaan media pembelajaran e-modul sejarah lokal berbasis pendidikan multikultural guru dapat mengajar secara online dan menambahkan siswa sumber belajar," jelas Sumargono.

BACA JUGA:Prodi Magister Teknik Elektro Terima Visitasi Akreditasi LAM Teknik, Ini Harapan Rektor Unila

Kategori :