BACA JUGA:Parah! Wanita di Tulang Bawang Barat Lampung Rekam Video Suami Melakukan Pemerkosaan
Maka tim pengabdian dari FKIP Universitas Lampung telah melakukan Pelatihan Pembuatan E-Modul tematik Kearifan lokal berbasis pendidikan multikultural bagi guru di Kelompok Kerja Guru (KKG) Ki Hajar Dewantara Kecamatan Negara Batin
Berdasarkan analisis kegiatan pembuatan e-modul sejarah lokal berbasis pendidikan multikultural yang terhubung dalam KKG Ki Hajar Dewantara, Kecamatan Negara Batin diperoleh hasil sebagai berikut:
Pertama, nilai rata-rata pretest peserta pelatihan adalah 65,75 dan rata-rata post test peserta adalah 83,5.
Adapun secara keseluruhan prosentase peningkatan hasil evaluasi peserta dari pre test ke post test mengalami peningkatan sebesar 27,29 persen.
Prosentase peningkatan dapat menunjukan bahwa pelatihan pelatihan pembuatan e-modul sejarah lokal berbasis pendidikan multikultural bermanfaat bagi guru-guru yang tergabung dalam KKG Ki Hajar Dewantara.
Melalui pelatihan ini guru-guru dapat mengembangkan potensinya dalam pembuatan e-modul sejarah lokal berbasis pendidikan multikultural.
Sehingga, pembelajaran sejarah lokal lebih menarik dan inovatif.
Kedua, guru-guru sekolah dasar menjadi pahama kan arti penting pembuatan media pembelajaran e-modul sejarah lokal berbasis pendidikan multikultural yang dapat meningkatkan hasil belajar sejarah lokal.
Selain itu, melalui pelatihan ini guru-guru sekolah dasar mendapatkan pengetahuan tentang langkah langkah pelatihan pembuatan e-modul sejarah lokal berbasis pendidikan multikultural yang dapat diimplementasikan dalam pembelajaran sejarah dimasa society 5.0.
BACA JUGA:PDN Diretas, Unila Pastikan Data KIP Aman, Ini Pengumuman Hasil Penerima KIP
Program pengabdian pelatihan pembuatan e-modul sejarah lokal berbasis pendidikan multikultural ini hendaknya perlu diaplikasikan dan diimplementasikan pada semua guru-guru di sekolah yang tergabung dalam KKG.
Karena, dengan memanfaatkan e-modul sejarah lokal berbasis pendidikan multikultural sebagai pengembangan media pembelajaran sejarah lokal dimasa society 5.0 dapat berjalan dengan maksimal.
"Karena dengan penggunaan media pembelajaran e-modul sejarah lokal berbasis pendidikan multikultural guru dapat mengajar secara online dan menambahkan siswa sumber belajar," jelas Sumargono.
BACA JUGA:Prodi Magister Teknik Elektro Terima Visitasi Akreditasi LAM Teknik, Ini Harapan Rektor Unila