"Sehingga, makanan lebih cepat matang dan terjadi lebih cepat ke pelanggan,"tambah Dimas.
Sejauh ini tidak terjadi kendala, sambung Dimas, meski harus ada penyesuaian dari kompor namun tetap fleksibel.
"Apabila ada kendala, langsung menghubungi petugas PGN. Mereka cepat tanggap dan komplain langsung ditangani,"jelas Dimas.
Terpisah, Area Head PGN Lampung, Ahmad Abrar, menambahkan, Outlet Sate Utami merupakan pelanggan segmen rumah tangga, namin karena kebutuhan pelanggan untuk berusaha, dilakukan penyesuaian instalasi dengan tekanan yang dibutuhkan oleh pelanggan.
"Apabila sebelumya pelaku UMKM ini sudah terdaftar sebagai pelanggan jargas rumah tangga, tetapi api yang dihasilkan berbeda tekanannya. Sehingga kami upgrade ke instansi untuk harga pelanggan UMKM, dengan minimum pemakaian 500M³ per bulan,"tambah Abrar.
BACA JUGA:Jaga Pengamanan Obvitnas Lampung, PGN Kerjasama dengan Polda Lampung
Abrar juga menyampaikan bahwa PGN area Lampung di 2024 ini sudah mendapatkan berlangganan sebanyak 21 pelanggan UMKM dan 11 diantaranya sedang dalam proses.
Terutama, pada area yang sudah dilalui saluran pipa gas. Seperti yang terjadi di beberapa kecamatan di Bandar Lampung.
BACA JUGA:Implementasi Kepmen ESDM 89.K dan Kepmen 91.K/2020, PGN Tandatangani LoA Tahap IV
Antara lain, Kecamatan Teluk Betung Utara (TBU), Tanjungkarang Pusat (TKP), Tanjungkarang Barat (TKB), Kedaton, Labuhan Ratu, Wayhalim, Tanjung Senang dan Sukarame.
Kendati demikian, Pelaku UMKM yang daerahnya belum dilewati pipa gas PGN tidak perlu berkecil hati.
BACA JUGA:Hadapi Covid-19, PGN Salurkan CSR untuk Masyarakat dan Rumah Sakit
Karena, PGN melalui PT Gagas Energi Indonesia (Gagas) juga telah memperkenalkan produk Gaslinj C-Cyl.
Yakni, Compressed Natural Gas (CNG) untuk pelanggan sektor industri dan komersial, yang disalurkan menggunakan tabung dengan kapasitas 20-25 M³ atau setara dengan 20 kg.
BACA JUGA:Produksi PGN SAKA WK Pangkah Tembus 122 Persen Selama Triwulan I 2022