Laba bersih Bank Lampung tahun 2020 itu sudah mencapai Rp 177 miliar. Dan tahun 2021 langsung turun menjadi Rp 170 miliar.
Tahun 2022, laba bersih Bank Lampung naik menjadi Rp 181 miliar. Tapi tahun berikut, 2023 turun lagi menjadi Rp 175,27 miliar. Dan hingga Juni 2024 ini baru mencapai Rp 71,36 miliar.
Jadi sebenarnya info bahwa Presley akan diganti sangat masuk akal dan memang layak diganti jika melihat melorotnya kinerja Bank Lampung.
Namun, Presley lebih memilih mundur. Mungkin lebih baik mundur ketimbang diganti. Kan, endingnya sama aja. Sama sama tak lagi menjabat Dirut.
Karena itu tanpa penjelasanpun sebenarnya menurut saya alasan Presley mundur kita sudah tahu.
Namun publik yang tak tahu angka angka ini akan bertanya-tanya, kan tinggal 1 bulan lagi berakhir kenapa mesti mundur.
Saya tahu dari teman teman bankir. Mundur sebagai direksi adalah aib. Kecuali sakit keras atau alasan fisik yang tidak memungkinkan menjalankan tugas dengan baik.
Tapi kalau alasan pribadi mengurus keluarga rasanya masih menimbulkan banyak pertanyaan.
Bahkan teman ini mengatakan lebih baik diberhentikan ketimbang memilih mundur.
Saking aibnya teman bankir ini mengibaratkan, daripada mundur masih lebih baik diberhentikan dengan tidak hormat.
Sebagai seorang bankir yang bisa menduduki jabatan Dirut Bank Lampung, saya yakin Presley juga tahu soal itu.
Bahwa mundurnya ia menimbulkan berbagai spekulasi. Dan itu akan memberikan dampak kurang baik untuk Bank Lampung.
Apakah memang pesan itu yang ingin disampaikan Presley dengan keputusanya mundur sebagai dirut.
Pesan adanya tekanan kekuasaan yang kental nuasa politiknya. Sehingga ingin meninggalkan kesan sebagai "korban".
Menurut saya berita pergantian jabatan Dirut Bank Lampung tidak akan seheboh ini. Jika saja, pergantian itu karena diganti.
Pj Gubernur sebagai pemegang saham mayoritas seusai RUPS LB tinggal mengumumkan, tadi digelar RUPS LB Bank Lampung.