"Dia bilang, Ini ada teman-teman saya wartawan dari pesawaran," ungkap jurnalis ini.
Usai melakukan pemeriksaan tes kesehatan, Aries Sandi membatah bahwa dirinya melakukan sikap arogan.
Menurutnya, apa yang diucapkannya itu bukanlah sesuatu yang dapat disebut dengan sikap arogansi.
Aries Sandi beralasan bahwa arogan adalah berbicara dengan nada tinggi seperti membentak.
"Harus bisa dibedakan. Seperti yang sekarang ini," jelasnya saat memberikan penjelasan dengan suara yang tinggi.
Aries Sandi menambahkan bahwa saat peristiwa itu terjadi dirinya tidak merasa bertatapan langsung dengan awak media tersebut.
Dirinya saat itu sedang berkomunikasi dengan orang di depannya.
"Saya gak tau ada orang dibelakang saya. Saya merasa tidak pernah bertatap muka dengan orang yang memberitakan saya," terangnya.
Kalaupun benar sikap yang ditunjukkannya adalah arogansi, Aries Sandi mengatakan bahwa saat itu tidak ada rekaman atau video yang menguatkan peristiwa itu.
"Silahkan dikonfrontir, silahkan pertemukan langsung," jelasnya.
Ditanya apakah dirinya tahu maksud dari awak media yang menghampirinya, Aries Sandi mengaku tidak tahu.
"Gak tau sama sekali saya, karena saya belum selesai (pemeriksaan)," katanya.
Ditanya apakah dirinya bermaksud membeda-bedakan jurnalis karena melontarkan kalimat bahwa dirinya sedang bersama rekan-rekan wartawan dari Pesawaran Aries Sandi juga membantahnya.
"Gak lah, gak ada maksud membeda-bedakan itu," jawabnya.
Aries Sandi menambahkan bahwa ke depan, jika dirinya terpilih kembali menjadi bupati, komitmennya adalah merangkul semua awak media.
Sebagaimana yang ia terapkan saat dirinya menjabat sebagai Bupati Pesawaran pada periode 2010-2015.