BACA JUGA:Lepas Kontingen Peksiminas Berlaga di UNJ, Ini Pesan Rektor Unila
Oleh sebab itu, Prof Lusmeilia berharap lokakarya Pengelolaan limbah B3 diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik bagi peserta.
" Semoga apa yang dilakukan hari ini menjadi sinergi yang positif dan bisa berdampak bagi kemajuan negeri,"jelas Prof Lusmeilia.
Lokakarya Sistem Pengelolaan Limbah B3 ini menghadirkan dua narasumber dari Institut Pertanian Bogor (IPB) yakni Muhammad Zaky dan Mohammad Khotib.
BACA JUGA:Universitas Teknokrat Indonesia Raih Penghargaan Kualifikasi Dosen LLDIKTI
BACA JUGA:LLDIKTI Wilayah II Serahkan Surat Izin Pembukaan Program Magister Ilmu Komputer UTI
Di tempat yang sama, kedua narasumber dari IPB yakni Mohammad Khotib dan Muhammad Zaky memberikan pemaparan kepada peserta.
Pemaparan yang diberikan dari dua ahli di bidangnya tersebut terkait pengetahuan tentang pengelolaan Limbah B3.
Berdasarkan pantauan, peserta yang terdiri dari dosen dan sejumlah Kepala Laboratorium di Unila nampak serius mendengarkan pemaparan.
BACA JUGA:LLDIKTI dan Wali Kota Bandar Lampung Apresiasi Lulusan Berkualitas Teknokrat
BACA JUGA:LLDIKTI dan Balitbangda Akui Inovasi Teknokrat Beragam Dalam Pemanfaatan Teknologi
Mohammad Khotib yang merupakan Kepala Unit Laboratorium Terpadu IPB, menjelaskan, Limbah B3 adalah sisa hasil usaha atau kegiatan yang mengandung B3.
“Pengelolaannya meliputi pengurangan, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan dan penimbunan,” jelasnya.
Sedangkan, Narasumber Lainnya, Muhammad Zaky, memaparkan, mengenai beberapa hal tentang kebutuhan untuk mengembangkan sistem pengelolaan Limbah B3.
BACA JUGA:Enam Danrem Baru Hasil Mutasi TNI Juli 2024 Pecah Bintang Jadi Brigjen
BACA JUGA:Daftar Perwira Menengah yang Masuk Mutasi Polri dan Bertugas di Intelkam