Soal Keracunan, Gubernur Atensi Disdikbud Bandar Lampung Agar Tidak Lagi Kecolongan

Rabu 23-10-2024,16:43 WIB
Reporter : Melida Rohlita
Editor : Ari Suryanto

RADARLAMPUNG.CO.ID - Pj Gubernur Lampung Samsudin memberikan atensi khusus kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bandar Lampung agar tak kecolongan dalam mengawasi siswa di sekolah.

Ya, hal itu berhubungan dengan belasan siswa SDN 1 Durian Payung, Bandar Lampung yang diduga mengalami keracunan jajanan di kantin sekolah.

"Kita sudah meminta pihak rumah sakit untuk cepat melakukan perawatan, penanganan siswa yang mengalami keracunan. Dan alhamdulillah sudah dilakukan oleh pihak rumah sakit," kata Samsudin, Rabu, 23 Oktober 2024.

Ia juga menekankan, khusus kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandar Lampung untuk tidak tinggal diam dan lengah sehingga terjadi hal seperti ini.

BACA JUGA:Per 23 Oktober, 70.464 Unit Kendaraan Ikut Program Keringanan PKB Tahun 2024

"Kemudian saya minta wali kota dan khusus Dinas Pendidikan untuk mengawasi serta mengantisipasi supaya hal ini tidak terjadi lagi," ungkapnya.

Dirinya juga meminta Pemkot Bandar Lampung untuk tegas menertibkan para pedagang yang tidak paham bahaya atau tidaknya makanan yang dijualnya.

"Dan menertibkan pedagang-pedagang yang tidak berpikir tentang kesehatan makanan itu, karena anak-anak tidak bisa memilih mana makanan yang bagus kalau bukan gurunya atau dari Pemkot Bandar Lampung yang mengatisipasinya. Itu saya minta lakukan pencegahan lebih dini," imbuhnya.

Sementara itu, Pjs Wali Kota Bandar Lampung Budhi Darmawan menanggapi hal ini sebagai pelajaran untuk tidak diulangi kedepan.

BACA JUGA:Hasil Administrasi PPPK 2024 Segera Diumumkan, Cek Jadwal Sekaligus Tahapannya

Selain itu dirinya menyebut pihaknya belum mendapatkan informasi bagaimana hasil pemeriksaan dari makanan letiaw yang diduga membuat para siswa keracunan.

"Kepala Dinas Kesehatan sudah memberikan laporan kepada saya, bahwa memang diduga dari kantin sekolah. Dari pihak kepolisian juga telah melakukan penyelidikan, jadi kalau memang itu asalnya dari makanan itu sementara sudah kita larang," ujarnya.

Dirinya juga mengimbau sekolah untuk lebih selektif dalam memberi izin kepada masyarakat yang menjaga kantin sekolah dalam menjual panganan untuk anak-anak.

"Kita juga minta sekolah, utamanya di dalam kantin untuk lebih selektif dalam menjual makanan, apalagi anak-anak nggak ngerti, kalau yang satu beli pengen ikutan beli juga, buktinya belasan orang. Jadi kita harapkan sekolah lebih hati-hati memberikan izin di dalam dan di luar juga sama," tandasnya.

BACA JUGA:Debat Publik Cabup dan Cawabup, Dewi - Ammar Siapkan Tanggamus Bersahabat, Saleh - Agus Bawa Visi Bersama

Kategori :