"Belajar bahasa dan budaya Indonesia tidak hanya membantu saya beradaptasi, tetapi juga membuka jalan untuk memahami konteks hukum dan masyarakat setempat dengan lebih baik,"jelasnya.
Melalui semua pengalaman ini, Dihqan siap untuk melangkah lebih jauh. Ia bercita-cita melanjutkan pendidikan ke jenjang doktoral dengan fokus pada hukum internasional dan hak asasi manusia, serta berkontribusi pada organisasi internasional dan LSM yang berkonsentrasi pada penyelesaian konflik.
Visi besarnya adalah membawa perubahan positif bagi tanah kelahirannya, berbekal pengetahuan dan keterampilan yang telah ia kumpulkan selama studi di Unila.
"Saya ingin memanfaatkan apa yang telah saya pelajari untuk membantu merumuskan kebijakan yang mendukung perdamaian dan pembangunan di Afghanistan,"jelasnya dengan penuh harap.
Dihqan tak lupa menyampaikan rasa terima kasihnya yang mendalam kepada Unila atas kesempatan yang diberikan melalui beasiswa yang membantu mahasiswa internasional, khususnya warga Afghanistan.
Beasiswa ini bukan hanya soal dukungan finansial, tetapi juga kesempatan untuk berinteraksi dengan komunitas yang beragam dan memperluas wawasan. Selain itu, Dihgan juga ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh dosen pembimbing dan staf pengajar di Unila.
"Terima kasih, khususnya untuk Prof. Rudy, Ibu Dr. Ria Wierma, Dr. Candra Perbawati, Dr. Yusnani Hasymzum, dan Dr. Yusdianto, serta seluruh dosen yang saya hormati atas nasihat, keahlian, dan dukungan tak ternilai selama masa studi saya,"pungkasnya. (*)