RADARLAMPUNG.CO.ID - Pernahkah kamu memandang langit malam dan bertanya apakah di luar sana ada dunia lain seperti Bumi? Pertanyaan ini bukan sekadar rasa penasaran, tapi juga dorongan alami untuk mencari tempat baru yang bisa menopang kehidupan.
Dalam dua dekade terakhir, kemajuan teknologi teleskop membuat para ilmuwan menemukan ratusan planet mirip Bumi atau yang disebut exoplanet.
Planet-planet ini mengorbit bintang lain di luar tata surya kita dan memiliki ciri-ciri yang menyerupai Bumi mulai dari ukuran, komposisi, hingga kemungkinan memiliki air cair.
Namun, pertanyaan besar yang masih menggantung adalah apakah planet-planet ini benar-benar layak untuk dihuni?
Ilustrasi Bumi-Foto: Dok. Radarlampung.co.id-
BACA JUGA:Deretan Fenomena Langit Terindah yang Pernah Terjadi
Planet Mirip Bumi
Kepler-452b
Salah satu planet yang paling menarik perhatian adalah Kepler-452b, ditemukan oleh teleskop Kepler milik NASA pada tahun 2015. Planet ini sering dijuluki sebagai “Earth 2.0” karena memiliki banyak kemiripan dengan Bumi.
Kepler-452b mengorbit bintang serupa Matahari yang berjarak sekitar 1.400 tahun cahaya dari kita. Ukurannya sekitar 60 persen lebih besar dari Bumi dan berada di zona layak huni, yaitu jarak ideal dari bintang induknya di mana suhu cukup memungkinkan adanya air cair di permukaannya.
Namun, ada satu catatan penting, Kepler-452b mungkin memiliki gravitasi lebih kuat dan atmosfer lebih tebal, yang membuatnya belum tentu bisa mendukung kehidupan seperti di Bumi.
BACA JUGA:Dinosaurus Raksasa Bernama Patagotitan, Hewan Darat Terbesar di Muka Bumi
Proxima Centauri b
Jika Kepler-452b terlalu jauh, Proxima Centauri b justru menjadi kandidat paling dekat dengan Bumi. Planet ini mengorbit bintang terdekat dari tata surya kita, Proxima Centauri, yang hanya berjarak sekitar 4,2 tahun cahaya.
Planet ini memiliki massa yang mirip dengan Bumi dan berada di zona layak huni. Para astronom menduga bahwa air mungkin pernah atau masih ada di permukaannya.
Namun, karena bintang induknya adalah jenis red dwarf, Proxima Centauri sering melepaskan radiasi dan semburan energi tinggi yang bisa mengancam kemungkinan kehidupan.
Meskipun begitu, planet ini tetap menjadi target utama dalam misi eksplorasi masa depan karena jaraknya yang “relatif” dekat dan potensinya untuk diamati lebih detail.
BACA JUGA:Tak Disangka, Pohon Tertinggi di Amazon Ini Lebih Tinggi dari Gedung 30 Lantai
TRAPPIST-1 System
Pada tahun 2017, NASA kembali membuat gebrakan besar dengan mengumumkan penemuan sistem bintang TRAPPIST-1. Di sistem ini terdapat tujuh planet berukuran hampir sama dengan Bumi, dan tiga di antaranya berada di zona layak huni.