Keracunan Program MBG Tembus 12 Ribu Kasus, Kemenkes Sebut Buruknya Higiene Jadi Biang Utama

Minggu 12-10-2025,22:40 WIB
Reporter : Ari Suryanto
Editor : Ari Suryanto

RADARLAMPUNG.CO.ID - Jumlah kasus keracunan yang diduga terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus membengkak hingga mendekati 12 ribu kasus di seluruh Indonesia.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat data ini melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) sebagai sumber laporan resmi nasional.

Lonjakan kasus ini menyorot lemahnya pengawasan penyediaan makanan yang semestinya aman bagi peserta program pemerintah tersebut.

Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes, Sumarjaya, menyebut ada 119 kejadian dengan total 11.660 kasus per 5 Oktober 2025 pukul 17.00 WIB.

BACA JUGA:Ustaz Yusuf Mansur Kembali Bikin Heboh, Tawarkan Doa Khusus untuk Donatur hingga Tuai Kritik Tajam

“Sampai sore kemarin, kita sudah memiliki laporan sekitar 119 kejadian dengan 11.660 kasus. Cut off-nya pukul 17.00 WIB, terakhir di Karanganyar, Kuningan, Purworejo, dan Temanggung,” ujar Sumarjaya, Minggu, 12 Oktober 2025, melansir Disway.

Sebanyak 199 kejadian luar biasa (KLB) tercatat di 25 provinsi dan 88 kabupaten/kota, dengan Jawa Barat mencatat angka tertinggi yaitu 34 kejadian, disusul Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.

Puncak kasus terjadi pada minggu ke-39, dan menurut Sumarjaya, SKDR kini digunakan untuk mendeteksi dini agar peristiwa serupa tak berulang.

“Kami berharap sistem ini bisa jadi satu pintu agar semua pihak punya data yang sama,” katanya.

BACA JUGA:Ditandu 7 Kilometer Demi Melahirkan, Perjuangan Ibu Muda Ini Bikin Hati Tersentuh

Kemenkes menilai penyebab utama kasus berasal dari kebersihan makanan yang buruk, suhu penyimpanan tak sesuai, hingga kontaminasi silang saat pengolahan.

Sebagai langkah cepat, Kemenkes bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memperketat pengawasan dan membuka hotline 119 bagi masyarakat yang mengalami gejala keracunan.

Pemerintah juga mewajibkan seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS) untuk menjamin makanan MBG aman dikonsumsi.

Komitmen pemerintah kini diarahkan pada peningkatan standar kebersihan dan keamanan pangan agar program MBG tetap berjalan tanpa menimbulkan risiko kesehatan massal.

BACA JUGA:Bak Model, Kambing di Tubaba Berlenggak-lenggok Ikuti Kontes

Kategori :