RADARLAMPUNG.CO.ID — Wakil Menteri Transmigrasi Republik Indonesia, Viva Yoga Mauladi, secara resmi melepas 75 kepala keluarga (KK) atau 255 jiwa calon transmigran asal Provinsi Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur menuju Pulau Sulawesi, pada Selasa 16 Desember 2025.
Pelepasan calon transmigran tersebut berlangsung di halaman Kompleks Perkantoran Gubernur Lampung, menandai babak baru sejarah transmigrasi nasional, khususnya bagi Provinsi Lampung yang kini bertransformasi dari daerah tujuan menjadi daerah pengirim transmigrasi.
Kepada awak media, Viva Yoga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung yang menjadi tuan rumah pelepasan calon transmigran tahun 2025.
“Kementerian Transmigrasi mengucapkan terima kasih kepada Provinsi Lampung yang telah memfasilitasi pemberangkatan 75 kepala keluarga dari berbagai provinsi. Ini adalah momentum sejarah yang sangat penting,” ujar Viva Yoga di Balai Keratun, Selasa 16 Desember 2025.
Viva Yoga menegaskan bahwa Lampung memiliki keterkaitan historis yang kuat dengan program transmigrasi, bahkan sejak masa kolonial.
BACA JUGA:Kenalkan AI dan Metaverse, Universitas Teknokrat Gelar PKM di SMKN 1 Tegineneng
“Lampung tidak bisa dipisahkan dari transmigrasi. Tahun 1905, sebelum kemerdekaan, sudah ada kolonisasi Belanda yang memberangkatkan 155 keluarga dari Jawa Tengah ke Lampung,” jelasnya.
Ia juga mengaitkan momentum pemberangkatan ini dengan Hari Bhakti Transmigrasi yang jatuh pada 12 Desember, bertepatan dengan pemberangkatan transmigrasi pertama pada masa pemerintahan Presiden Soekarno ke Lampung dan Lubuklinggau.
“Dulu Lampung adalah daerah tujuan transmigrasi. Sekarang Lampung telah bertransformasi menjadi daerah asal transmigrasi. Ini menunjukkan perubahan sosial, ekonomi, dan politik yang sangat positif,” tegasnya.
Menurut Viva Yoga, program transmigrasi saat ini tidak lagi sekadar memindahkan penduduk, melainkan menjalankan strategi pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan warga transmigran sekaligus masyarakat lokal di kawasan transmigrasi.
BACA JUGA:Apresiasi 130 Untuk Nasabah BRI! Promo Hotel sampai Home Appliance Dengan Spesial Price Rp 1.300.000
“Transmigrasi bukan hanya soal perpindahan penduduk, tetapi fokus pada peningkatan kesejahteraan, pendapatan, gizi keluarga, dan pada akhirnya melahirkan sumber daya manusia yang tangguh dan pintar,” ujarnya.
Sebanyak 75 KK tersebut diberangkatkan ke dua kawasan transmigrasi, yaitu kawasan transmigrasi Torire, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah dan kawasan transmigrasi Taramai–Mumpuah, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat.
Viva Yoga menegaskan bahwa setiap transmigran dijamin mendapatkan hak dasar berupa perumahan, pekarangan, dan lahan garapan yang merupakan bagian dari program reforma agraria.
“Lahan yang diberikan bersifat clean and clear, layak huni, layak usaha, dan layak berkembang. Ini adalah tanggung jawab negara. Negara hadir untuk rakyatnya,” tegasnya.