BACA JUGA:Deretan Smartphone Gaming Terbaik, Dari Enty Level Hingga Performa Dewa
Ia juga memastikan bahwa secara sosiologis, keberadaan transmigran telah dikomunikasikan dengan masyarakat lokal dan mendapat sambutan positif.
“Tidak ada penolakan. Bahkan di beberapa daerah, warga lokal justru meminta agar ada transmigran datang untuk mengembangkan wilayah mereka,” ungkapnya.
Viva Yoga memaparkan, sejak era Presiden Soekarno hingga pemerintahan Presiden Prabowo, program transmigrasi telah melahirkan 1.567 desa definitif, 466 kecamatan, 116 kabupaten/kota, dan 3 provinsi baru, yakni Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, dan Papua Selatan.
“Ini adalah turunan langsung dari Asta Cita Presiden, membangun dari bawah, dari desa, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memberantas kemiskinan,” katanya.
Ia menegaskan bahwa transmigrasi sepenuhnya bergantung pada kebutuhan dan permintaan pemerintah daerah, sebagaimana diatur dalam UU Nomor 29 Tahun 2019 tentang Transmigrasi.
“Kalau pemerintah daerah tidak membutuhkan transmigrasi, maka tidak akan ada transmigrasi. Saat ini sekitar 50 pemerintah daerah mengajukan permohonan agar wilayahnya dijadikan kawasan transmigrasi,” jelas Viva Yoga.
Menurutnya, banyak daerah memiliki lahan subur namun belum produktif dan membutuhkan sumber daya manusia untuk menggerakkan ekonomi wilayah.
“Transmigrasi menjadi solusi untuk membuka keterisolasian wilayah dan menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru,” pungkasnya.