disway awards

Polisi Selidiki Tiga Remaja Diduga Bawa Bom Molotov Jelang Aksi Demo di DPRD Lampung

Polisi Selidiki Tiga Remaja Diduga Bawa Bom Molotov Jelang Aksi Demo di DPRD Lampung

Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Faria Arista, mengungkapkan bahwa hasil koordinasi antara Polda Lampung dan Polresta Bandar Lampung --

RADARLAMPUNG.CO.ID - Sebuah video yang beredar di media sosial menampilkan momen saat seorang anggota TNI mengamankan seorang pemuda yang tampak sedang menuangkan bahan bakar ke dalam botol kaca.

Botol tersebut diduga akan dijadikan bom molotov untuk digunakan dalam aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Lampung.

Insiden penangkapan ini terjadi pada pagi hari, sekitar pukul 10.03 WIB, di Jalan Raden Intan, tepatnya di persimpangan Simpur Center, yang berada di seberang kantor BCA.

Pemuda yang diamankan saat itu mengenakan celana hitam, kemeja, jaket berwarna abu-abu, dan masker penutup wajah.

BACA JUGA:Heboh Kabar Aksi Demo Besar-besaran, Sejumlah Mal dan Toko di Bandar Lampung Tutup Sementara

BACA JUGA:Diduga Provokator, Anggota TNI Amankan Tiga Pembawa Bom Molotov yang Hendak Ikut Demo Lampung

Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Faria Arista, mengungkapkan bahwa hasil koordinasi antara Polda Lampung dan Polresta Bandar Lampung telah mengamankan tiga remaja yang kedapatan membawa bom molotov. Ketiganya berinisial JFI (23), MR (15), dan RFA (16).

Dari identitas yang dikantongi, dua di antaranya masih berstatus pelajar dan satu lainnya diketahui putus sekolah. Mereka merupakan warga Kecamatan Tanjung Karang Timur.

Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, ketiganya mengaku hanya ikut-ikutan. Mereka diajak untuk ikut aksi sekaligus merakit bom molotov.

Mereka membeli bahan bakar jenis minyak tanah, botol kaca, serta sumbu untuk dirakit menjadi bom.

BACA JUGA:Tanpa Sekat, Gubernur Duduk Lesehan Terima Tuntutan Massa Aksi

BACA JUGA:Redam Aksi Massa, Gubernur Lampung dan Forkopimda Temui Aliansi Lampung Melawan di DPRD Provinsi

Saat ini, ketiganya masih menjalani pemeriksaan lanjutan oleh pihak kepolisian guna pendalaman motif dan keterlibatan mereka. Polisi juga masih melakukan gelar perkara untuk proses lebih lanjut.

Sebagai tambahan informasi, total ada delapan orang yang diduga terlibat dalam kasus ini. Lima di antaranya kini masih dalam proses pencarian.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: