disway awards

Rumah Sakit Penyakit Dalam Bandar Lampung Akan Gandeng RSPAD dan RSCM, Pemkot Siapkan Rp26 Miliar untuk Alkes

Rumah Sakit Penyakit Dalam Bandar Lampung Akan Gandeng RSPAD dan RSCM, Pemkot Siapkan Rp26 Miliar untuk Alkes

Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana saat diwawancarai, Senin, 22 September 2025 .--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung terus mematangkan pembangunan Rumah Sakit Penyakit Dalam yang berlokasi di halaman RSUD A. Dadi Tjokrodipo.

Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, menyampaikan bahwa rumah sakit tersebut akan menjalin kerja sama dengan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, khususnya dalam pemenuhan tenaga dokter spesialis.

“Kerja sama ini penting agar pelayanan di Rumah Sakit Penyakit Dalam bisa benar-benar maksimal dan sesuai kebutuhan masyarakat; kami ingin rumah sakit ini menjadi pusat rujukan yang mampu memberikan layanan terbaik,” ujar Eva, Senin, 22 September 2025.

Eva menjelaskan bahwa selain menjalin kemitraan dengan dua rumah sakit besar nasional, Pemkot Bandar Lampung juga telah menyiapkan anggaran sebesar Rp26 miliar untuk pengadaan alat kesehatan (alkes).

BACA JUGA:Buat Foto Profil Profesional dengan Prompt Gemini AI

Pengadaan tersebut meliputi peralatan penunjang medis, fasilitas operasi, hingga perlengkapan laboratorium yang akan digunakan di rumah sakit tersebut.

Pembangunan Rumah Sakit Penyakit Dalam dimulai sejak Sabtu, 2 Agustus 2025, dan ditargetkan rampung pada tahun 2026.

Fasilitas ini diharapkan menjadi rumah sakit rujukan utama di Provinsi Lampung dalam penanganan berbagai kasus penyakit dalam.

Menurut Eva, rumah sakit ini akan dilengkapi dengan layanan rawat jalan, klinik penyakit dalam, ruang operasi, ruang perawatan intensif, serta sarana penunjang lain yang dirancang sesuai dengan standar pelayanan kesehatan nasional.

BACA JUGA:Dihantam Truk Mundur saat Tanjakan di Pringsewu, Ibu Asal Lamteng Tewas di TKP

“Harapan kami, masyarakat tidak perlu lagi jauh-jauh ke luar daerah untuk mendapatkan layanan penyakit dalam; semua bisa ditangani di Bandar Lampung,” tambahnya.

Eva juga menegaskan bahwa pembangunan rumah sakit ini merupakan wujud nyata dari komitmen Pemkot dalam memperluas akses layanan kesehatan gratis bagi masyarakat.

“Bandar Lampung harus terus berbenah; dengan hadirnya rumah sakit ini, program kesehatan gratis yang telah berjalan di puskesmas dan rumah sakit daerah akan semakin lengkap,” katanya.

Dengan dukungan kerja sama strategis bersama RSPAD Gatot Subroto dan RSCM Jakarta, Pemkot optimistis Rumah Sakit Penyakit Dalam akan menjadi salah satu fasilitas kesehatan rujukan terbaik di Sumatera dan mampu memberikan pelayanan setara rumah sakit nasional.

BACA JUGA:Program Kesehatan Pemkot Bandar Lampung Jadi Daya Tarik Studi Tiru Pemkot Pagaralam

Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Eva Dwiana secara simbolis melakukan peletakan batu pertama pembangunan rumah sakit yang akan menjadi fasilitas rujukan pertama di Kota Bandar Lampung.

Di bawah terik matahari, Bunda Eva – sapaan akrabnya – menyampaikan pentingnya kehadiran rumah sakit ini bagi masyarakat.

“Banyak warga kita yang harus jauh-jauh ke Jakarta atau Palembang hanya untuk mendapat perawatan penyakit dalam; kita tidak ingin itu terus terjadi,” katanya.

Pemerintah Kota Bandar Lampung menargetkan pembangunan rumah sakit ini akan rampung pada tahun 2026.

BACA JUGA:Diduga Memeras, Dua Oknum Anggota LSM Diamankan Polda Lampung, BB Uang Rp 20 Juta

Meski waktu pengerjaan cukup singkat, Eva memastikan Pemkot tidak akan mengabaikan kualitas konstruksi maupun pelayanannya.

“Rumah sakit ini harus siap menjadi rujukan; semua fasilitas harus lengkap, mulai dari ruang operasi modern, klinik spesialis, hingga ruang perawatan yang nyaman,” tegasnya.

Namun demikian, Eva mengakui bahwa tantangan terbesar dalam pembangunan rumah sakit ini bukan hanya terletak pada fisik bangunan, tetapi juga pada ketersediaan tenaga medis yang kompeten.

Untuk itu, dalam waktu dekat, Pemkot akan mendatangkan dokter spesialis dari luar daerah.

BACA JUGA:10 Prompt Gemini AI untuk Skripsi Hack Mahasiswa Akhir

“Kita akan ekspor dulu dokter-dokter spesialis dari Palembang dan Jakarta; sambil berjalan, kita siapkan SDM lokal,” ujarnya.

Menariknya, Pemkot tidak hanya fokus pada pemenuhan tenaga medis dari luar daerah, tetapi juga menyiapkan regenerasi tenaga medis lokal melalui pemberian beasiswa.

Sebanyak 10 kuota beasiswa akan diberikan kepada dokter muda asal Bandar Lampung untuk melanjutkan pendidikan spesialis penyakit dalam.

“Bagi yang mau, seluruh biaya pendidikan, tempat tinggal, makan, hingga kebutuhan sehari-hari semuanya ditanggung Pemkot; ini investasi jangka panjang agar kita tak terus bergantung pada daerah lain,” jelas Bunda Eva.

BACA JUGA:Speaker Aktif Polytron 8CF28 Berkualitas Super Bass, Dengarkan Suara Jernih Tanpa Gangguan

Kehadiran rumah sakit ini diharapkan memberikan dampak langsung bagi masyarakat, terutama dalam hal kemudahan dan keterjangkauan layanan pengobatan.

“Untuk masyarakat yang kurang mampu, semua biaya pengobatan akan kita gratiskan; bagi yang mampu, tetap akan kita bantu dengan potongan 20 sampai 30 persen,” ujarnya.

Rumah sakit ini juga akan terbuka bagi warga dari kabupaten dan kota lain di Provinsi Lampung.

Eva berharap agar Direktur RSUD A. Dadi Tjokrodipo, Teti Herawati, menyiapkan sistem pelayanan yang tidak membedakan asal-usul pasien.

BACA JUGA:SPBU Lampung Kewalahan: Permintaan Solar Tembus Batas, Pasokan Tak Sebanding

“Warga kabupaten dan kota lain juga boleh berobat di sini; kita ini kan saudara semua,” katanya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait