disway awards

Waspada Musim Pancaroba, Dinkes Bandar Lampung Ingatkan Potensi Peningkatan Kasus DBD dan ISPA

Waspada Musim Pancaroba, Dinkes Bandar Lampung Ingatkan Potensi Peningkatan Kasus DBD dan ISPA

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung Muhtadi Arsyad Tumenggung.-Foto Anggi Rhaisa/Radar Lampung-

BACA JUGA:Cek Kelayakan Kendaraan di Lingkungan Dinas Kesehatan, Wabup Tulang Bawang Minta Jangan untuk Kepentingan

 “Peran Jumantik sangat penting. Kami berharap setiap rumah memiliki Jumantik mandiri yang secara rutin memeriksa bak mandi, pot bunga, dan wadah air lain yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk,” ujarnya.

Selain DBD, penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) juga mengalami peningkatan pada masa pancaroba. Menurut Muhtadi, ISPA disebabkan oleh virus yang mudah menular melalui udara dan kontak langsung.

“ISPA biasanya menyerang ketika daya tahan tubuh melemah, terutama pada anak-anak dan lansia. Gejalanya antara lain batuk, pilek, demam, hingga sesak napas. Maka dari itu, masyarakat perlu menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta memperkuat imunitas,” terangnya.

Ia mengingatkan, upaya pencegahan ISPA dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti mencuci tangan dengan sabun, mengonsumsi makanan bergizi, memperbanyak minum air putih, dan menggunakan masker ketika batuk atau flu.

BACA JUGA:Dinas Kesehatan Mesuji Pastikan Belum Ada Virus HMPV di Wilayahnya

“Virus penyebab ISPA menular dengan cepat, terutama di tempat umum atau ruangan tertutup. Maka, masyarakat diimbau untuk tidak menyepelekan gejala awal dan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami tanda-tanda tersebut,” kata Muhtadi.

Dinas Kesehatan Bandarlampung juga terus memperkuat koordinasi dengan berbagai fasilitas kesehatan, termasuk rumah sakit dan puskesmas, untuk mempercepat deteksi dini dan penanganan kasus. 

“Begitu ada laporan kasus DBD, tim dari puskesmas langsung turun melakukan survei lapangan, pemeriksaan epidemiologi, serta menginformasikan kepada masyarakat sekitar agar waspada,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga melakukan diseminasi informasi kesehatan melalui media sosial, sekolah, dan komunitas warga, guna memperluas jangkauan edukasi. 

BACA JUGA:Per tahun 2024, Dinas Kesehatan Catat 19 Kasus DBD di Bandar Lampung

“Kami berharap edukasi ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan. Karena penyakit-penyakit ini tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama,” tambahnya.

Muhtadi menegaskan, langkah paling efektif dalam menekan penyebaran penyakit menular adalah peran aktif masyarakat. Ia mengajak warga untuk tidak menunggu adanya kasus baru, melainkan melakukan tindakan pencegahan sejak dini.

Musim pancaroba memang rawan penyakit. Karena itu, mari kita jaga kebersihan lingkungan, buang air yang tergenang, dan biasakan pola hidup sehat. Dengan gotong royong dan kesadaran bersama, kita bisa mencegah penyebaran DBD dan ISPA,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: