Lampung Dalam Potret Literasi: Antara Capaian dan Ketertinggalan
Dr. Eka Sofia Agustina, S.Pd., M.Pd.--dok pribadi
Bahasa bukan hanya alat komunikasi, tapi juga alat berpikir, pembentuk budaya, dan identitas manusia. Bahasa menjadi disepakati karena Manusia hidup dalam kelompok yang berulang-ulang menggunakan simbol atau bunyi tertentu untuk merujuk pada objek, tindakan, atau ide.
Seiring waktu, kelompok tersebut menstandarkan lambang-lambang itu melalui pengulangan, transmisi antar generasi, dan norma sosial.
Maka, lahirlah sistem bahasa, baik dalam bentuk lisan, tulisan, maupun isyarat yang terus berkembang.
Lalu bagaimana asal mula munculnya bahasa? Tentu itu pertanyaan mendasar dan kompleks dalam bidang linguistik, antropologi, dan evolusi manusia yang disepakati oleh manusia.
Tidak ada satu jawaban pasti, karena tidak ada bukti tertulis dari masa awal manusia berbicara. Namun, para ilmuwan telah mengembangkan berbagai teori ilmiah dan hipotesis untuk menjelaskan bagaimana bahasa pertama kali muncul dan menjadi sistem komunikasi yang disepakati.
Seperti beberapa teori asal usul bahasa yakni Teori Evolusi Biologis (Charles Darwin); Teori Sosial (Bahasa Sebagai Produk Kebutuhan Sosial); Teori Imitasi atau "Bow-wow Theory"; Teori Gesture (Bahasa Tumbuh dari Bahasa Tubuh); dan Teori Monogenesis dan. Polygenesis. Tidak ada catatan pasti tentang "bahasa pertama" di dunia karena bahasa muncul sebelum tulisan.
Namun, beberapa bahasa tertua yang tercatat dalam tulisan kuno yakni Sumeria (Irak) – sekitar 3.000 SM; Akkadia, Mesir Kuno, Sansekerta, dan Tamil (yang masih digunakan hingga kini). Tapi tentu, bahasa lisan manusia muncul jauh lebih awal dari itu yang diperkirakan sekitar 50.000–100.000 tahun lalu.
Dengan demikian, bahasa lisan adalah bentuk komunikasi paling awal yang digunakan manusia, bentuk awal mendahului aksara.
Ia tumbuh secara alami melalui interaksi sosial dan diwariskan secara lisan dari generasi ke generasi. Namun, bahasa lisan tidak meninggalkan jejak fisik, sehingga sulit untuk menjaga keutuhan informasi dari waktu ke waktu.
Baru saat peradaban manusia muncul, kebutuhan akan sistem tulis menjadi sangat dibutuhkan manusia. Awal mula munculnya sistem tulis atau aksara sebagai representasi bahasa lisan manusia terjadi sekitar 5.000 tahun yang lalu, dan menandai salah satu tonggak terpenting dalam sejarah peradaban manusia.
Awal mula sistem tulis atau aksara muncul sekitar 3.200 SM di Mesoppotamia (Sumeria) lalu diikuti wilayah Mesir dengan tujuan awal untuk pencatatan dagang, hukum, pendidikan dan pewarisan pengetahuan, serta keagamaan.
Dimulai dengann bentuk aksara piktograf, ideogram, abjad fonetik. Hal Ini berdampak pada berkembangnya peradaban, ilmu, dan dokumentasi sejarah. Aksara adalah sistem lambang visual yang mewakili bunyi, suku kata, atau kata dalam bahasa manusia.
"Aksara"secara etimologis berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu akṣara yang bisa berarti 'huruf', 'bunyi' atau 'vokal'. Aksara juga dapat berarti "tak termusnahkan", yang berasal dari kata a+kṣara.
Awalan a- berarti 'tidak', sedangkan kṣara berarti 'termusnahkan'. Aksara dianggap sebagai sesuatu yang kekal karena berperan dalam mendokumentasikan dan mengabadikan peristiwa komunikasi dalam bentuk tulisan. Dengan demikian, kesuraman dan kejayaan masa lalu dapat dijamah kembali melalui bukti-bukti literal.
Secara terminologi, istilah lain untuk menyebut aksara adalah huruf atau abjad (bahasa Arab), yang dimengerti sebagai lambang bunyi bahasa (fonem). Sedangkan bunyi itu sendiri adalah lambang pengertian yang menurut catatan sejarah secara garis besar yakni Piktogram; Ideogram; Abjad suku kata; dan Abjad fonetik lalu dibagi kembali menjadi bebrapa jenis dalam kelompok besar tersebut.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
