disway awards

Kemenko Pemberdayaan Masyarakat Apresiasi Program Desaku Maju

Kemenko Pemberdayaan Masyarakat Apresiasi Program Desaku Maju

Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat, Daerah Tertinggal, dan Daerah Tertentu,Abdul Haris didampingi Wakil Gubernur Jihan Nurlela kunjungi Palas.---Sumber foto : Biro Adpim.---

BACA JUGA:Dorong Daya Beli Masyarakat, BRI Berhasil Salurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) Senilai Rp1,72 Triliun ke 2,8 Ju

Jihan menjelaskan Desaku Maju bukan hanya program infrastruktur atau bantuan ekonomi semata, tetapi merupakan pendekatan menyeluruh untuk membangun ekosistem desa dari bawah, secara terintegrasi, berkelanjutan, dan berbasis kebutuhan lokal.

"Pertanian kita sangat kaya. Lampung adalah produsen singkong nomor satu nasional, kopi dan nanas juga unggulan. Luas panen padi kita mencapai 550 ribu hektare, dan produksi tahun 2024 mencapai 2,7 juta ton. Tahun 2025 diproyeksikan 3,5 juta ton," ungkapnya. 

Namun, menurutnya semua potensi itu belum memberikan nilai tambah yang optimal karena hilirisasi produk belum terjadi di tingkat desa.

Ia mencontohkan, tanpa hilirisasi, 3 juta ton gabah hanya menghasilkan nilai sekitar Rp 20 triliun dengan harga Rp6.500 per kilogram.

BACA JUGA:Tak Layak Operasional, Puluhan Randis Pemkot Metro Dilelang

“Tapi kalau kita giling di desa dan hasilkan beras premium, nilainya bisa naik hingga Rp 39 triliun. Ini bukan angka kecil. Ini adalah nilai ekonomi yang semestinya kembali ke desa,” tegasnya.

Untuk itu, Jihan menegaskan Desaku Maju hadir dengan skema dukungan multipihak bantuan alat pengering (dryer), penyediaan pupuk cair organik, pelatihan teknisi mesin pertanian, pemberdayaan UMKM berbasis digital, pembangunan jalan desa, hingga dukungan lembaga ekonomi seperti BUMDes.

Ia mengungkapkan keprihatinannya bahwa banyak bantuan alat mesin pertanian (alsintan) justru tidak berfungsi karena tidak ada teknisi lokal yang mampu memperbaiki. 

Jihan juga menekankan bahwa desa harus menjadi subjek pembangunan, bukan hanya objek produksi.

BACA JUGA:BRI Buat UMKM Lebih Siap Go Global, Brand Kuliner Asal Bandung Sukses Tembus Pasar Internasional

“Kalau hari ini desa sudah bangun jalan, sekolah, sektor kesehatan, itu semua karena kontribusi dari ekonomi desa. Artinya, desa tidak boleh lagi jadi titik buta pembangunan. Justru sebaliknya, jadi pusat perhatian kita,” tuturnya.

Dalam acara tersebut, Jihan juga meminta dukungan kepada Kemenko PM dan BUMN agar dapat ikut serta dalam mendorong ekonomi desa melalui CSR dan skema pembiayaan yang berpihak kepada petani dan pelaku usaha kecil.

Jihan menegaskan bahwa Desaku Maju bukan hanya program daerah, tetapi selaras dengan visi besar Presiden RI, yakni membangun kemandirian pangan nasional dari desa.

“Ini adalah bagian dari astacita yang dicanangkan Presiden mewujudkan kedaulatan pangan dan hadirnya negara sampai ke akar rumput. Karena itu, kita ingin semua pihak terlibat, dari pemerintah pusat, daerah, dunia usaha, sampai masyarakat desa itu sendiri,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait