Inovatif! Pemprov Lampung Ubah Limbah Makan Bergizi Gratis Jadi Pupuk Organik Cair Bernilai Ekonomi
Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal.-Foto: Diskominfotik Lampung -
RADARLAMPUNG.CO.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mulai mengambil langkah konkret dalam pengelolaan limbah makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menyatakan dukungannya terhadap uji coba pengolahan sampah dapur Sekolah Penggerak Pangan Gizi (SPPG) menjadi Pupuk Organik Cair (POC).
Langkah ini dilakukan agar program MBG tidak menyisakan pencemaran lingkungan.
Menurut Mirza, program yang bertujuan baik tidak boleh menimbulkan dampak negatif.
BACA JUGA:Spesial Belanja Murah Pakai Promo Indomaret, Diskon Hemat Senin 6 Oktober 2025
“Limbahnya harus dikelola dengan bijak, bahkan kalau bisa menjadi manfaat baru,” ujarnya.
Pernyataan itu disampaikan Mirza saat meninjau fasilitas pengolahan limbah di SPPG Musi Raya, Rajabasa, Bandar Lampung, pekan lalu.
“Kita ingin memastikan bahwa program MBG tidak hanya memberi manfaat dari sisi pemenuhan gizi, tapi juga ramah lingkungan,” kata Mirza.
“Kalau limbahnya bisa diolah menjadi pupuk, ini akan jadi nilai tambah besar bagi sektor pertanian kita,” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung, Parina, menjelaskan bahwa saat ini uji coba pengolahan limbah makanan dari dapur MBG sedang berlangsung.
Sebanyak satu ton sampel limbah telah dikumpulkan untuk difermentasi menggunakan mikroba.
Proses tersebut dilakukan oleh tim Mikroba Center di Desa Marga Kaya, Jati Agung, Lampung Selatan.
“Fermentasi membutuhkan waktu sekitar satu minggu,” jelas Parina kepada Radarlampung.co.id, Senin 6 Oktober 2025.
BACA JUGA:Isi Dompet Lewat Kejutan Link DANA Kaget Siang Ini, Tarik Saldo Cuan Terbaru Gratis
“Setelah itu, hasilnya akan diuji pada tanaman selama satu bulan,” lanjutnya.
Jika hasilnya layak, maka produksi POC akan dilakukan secara berkelanjutan untuk mendukung pertanian organik.
Menurut Parina, satu unit SPPG rata-rata menghasilkan 20 hingga 30 kilogram sampah per hari.
Sampah tersebut berasal dari aktivitas dapur dan sisa makan program MBG.
BACA JUGA:Wali Kota Bandar Lampung Lantik 7 Pejabat Eselon II Hasil Ukom
Jika seluruh limbah dapat diolah, maka potensi produksi POC dinilai cukup besar.
Terkait kemungkinan pupuk cair hasil olahan limbah MBG dijual ke masyarakat, Parina menyebut hal itu masih dalam kajian.
“Bisa jadi dijual, bisa juga dibagikan gratis,” ujarnya.
“Fokus kami saat ini memastikan sampah dari program MBG tertangani tuntas,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
