Akui Masih Tekor dan Belum Sumbang Dividen, Ini Bocoran Rencana Bisnis Dua BUMD Lampung di 2026
Ilustrasi dua BUMD Lampung belum sumbang dividen di 2025 dan siapkan rencana bisnis di 2026.---Foto: Prima Imansyah Permana/ Radarlampung.co.id.---
RADARLAMPUNG.CO.ID— Dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Lampung, PT Wahana Raharja dan PT Lampung Jasa Utama (LJU), menyampaikan respons dan rencana strategis usai mengikuti rapat evaluasi kinerja serta pembahasan rencana bisnis 2026 bersama Dewan Pembina BUMD, pada Jum'at 19 Desember 2025.
Direktur Utama PT Wahana Raharja, Asep Muzaki, mengatakan pihaknya tengah memfokuskan penyusunan rencana bisnis jangka pendek hingga jangka panjang dengan mengerucutkan potensi usaha yang realistis direalisasikan pada 2026.
“Alhamdulillah, dari pembina BUMD cukup konsen untuk mewujudkan satu per satu bisnis di Wahana Raharja. Kami mulai mengklasifikasikan mana usaha yang menjadi prioritas dan mana yang harus ditinggalkan,” ujar Asep kepada Radarlampung.co.id.
Ia menjelaskan, sektor pangan masih menjadi fokus utama Wahana Raharja. Beberapa lini usaha yang sedang diinisiasi antara lain minyak goreng dan beras, yang ditargetkan dapat kembali masuk ke pasar dapur umum dan kebutuhan sosial lainnya.
Namun, Asep tak menampik kondisi keuangan perusahaan hingga akhir 2025 masih mencatatkan kerugian berdasarkan laporan keuangan terakhir.
Oleh karena itu, direksi baru melakukan evaluasi menyeluruh, termasuk terhadap aset perusahaan.
“Salah satu evaluasi utama adalah aset di Pasir Sakti yang saat ini belum bisa dioptimalkan karena masih menunggu keputusan melalui RUPS ulang,” jelasnya.
Menurut Asep, langkah evaluasi aset dan penajaman fokus usaha menjadi fondasi penting agar Wahana Raharja dapat bangkit secara bertahap dan mulai menunjukkan kinerja positif pada 2026.
BACA JUGA:Harga Seru Sambut Nataru Bersama Chandra Mall Lampung: Ada Attack Liquid Cinta Harga Rp 15.800 aja!
Sementara itu, Direktur Utama PT Lampung Jasa Utama (LJU), Oktavianus Yulia, menegaskan pentingnya pembenahan manajemen internal, tata kelola perusahaan, serta penguatan model bisnis sesuai rencana yang telah disusun.
“Pembina BUMD dalam hal ini Pemprov Lampung sangat mendukung dan meng-empower kondisi BUMD. Tapi kuncinya tetap komitmen solid dari seluruh stakeholder, termasuk dukungan kebijakan dari pemerintah daerah,” ujarnya.
Oktavianus menyebutkan, pada 2026 LJU akan memfokuskan pengembangan bisnis di berbagai sektor. Mulai dari transportasi, kawasan industri, dan lainnya.
Di bidang transportasi, LJU menyiapkan pengembangan usaha kapal dengan target masuk jalur eksekutif, sementara di sektor kawasan industri akan dikembangkan melalui sejumlah kerja sama strategis.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
