Sepuluh Tahun Terakhir, 4 Warga Desa Tegal Yoso Tewas Diserang Gajah

Sepuluh Tahun Terakhir, 4 Warga Desa Tegal Yoso Tewas Diserang Gajah

Radarlampung.co.id - Warga Desa Tegal Yoso Kecamatan Purbolinggo Lampung Timur berharap pemintah daerah dan Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK) segera mencari solusi agar konflik gajah dengan masyarakat perbatasan. Hal itu disampaikan Kepala Desa Tegalyoso M. Yani saat menghadiri prosesi pemakaman Sutikno (55) yang tewas akibat serangan gajah liar, Senin (1/11). Menurutnya, konflik antara gajah liar dengan masyarakat perbatasan telah berlangsung sejak puluhan tahun lalu. Berbagai upaya telah dilakukan masyarakat agar gajah liar TNWK tidak masuk ke areal perladangan penduduk perbatasan. Antara lain, melalui ronda malam dan pengusiran dengan peralatan yang menimbulkan bunyi berisik. Namun, hingga kini upaya tersebut belum membuahkan hasil. Bahkan, terus M. Yani selama sepuluh terakhir tercatat ada 4 warga Tegal Yoso yang tewas akibat serangan gajah liar. Karenanya, M. Yani berharap agar pemerintah pusat melalui Balai TNWK segera menyelesaikan konflik yang berkepanjangan tersebut. Antara lain, melalui pembangunan tanggul atau kanal (parit) di perbatasan TNWK dengan lahan pertanian masyarakat. \"Masyarakat ingin hidup dan berusaha tani dengan tenang tanpa gangguan gajah,\" harap M. Yani. Ditambahkan, jenazah Sutikno yang tewas akibat serangan gajah liar telah dikebumikan di tempat pemakaman umum Desa Tegal Yoso, pukul 09.30 Wib. \"Semoga Sutikno merupakan korban terakhir,\" imbuh M. Yani. Kesempatan yang sama M. Yani menyatakan, pasca tewasnya Sutikno akan segera dilakukan mediasi antara pihak keluarga korban dengan Balai TNWK. Diketahui sebelumnya, konflik antara gajah liar Taman Nasional Way Kambas (TNWK) dengan masyarakat perbatasan menimbulkan korban jiwa. Itu menyusul peristiwa tewasnya, Sutikno (55) warga Dusun 5 Desa Tegal Yoso Kecamatan Purbolinggo Lampung Timur, Minggu (31/10) pukul 20.00 WIB. Kapolres Lamtim AKBP Zaky Alkazar Nasution melalui Kapolsek Purbolinggo AKP Haidirsyah menjelaskan, korban yang berprofesi sebagai petani itu diduga tewas akibat serangan gajah liar. Dilanjutkan, berdasarkan sejumlah saksi peristiwa berawal ketika korban pergi ke ladang yang lokasinya berbatasan dengan kawasan TNWK. Tujuannya, untuk menunggu tanamannya agar tidam diganggu binatang liar. Sesampainya di ladang korban berpencar dengan petani lainnya yang juga sedang menunggu tanaman. Namun, beberapa saat kemudian, korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa dengan luka di sekujur tubuhnya yang diduga akibat serangan gajah liar. Warga kemudian mengevakuasi tubuh korban ke rumah duka. \"Kejadian itu masih dalam penyelidikan kami,\" jelas AKP Haidirsyah. Sementara Kepala Balai TNWK Kuswondono belum dapat dikonfirmasi terkait kejadian itu. Saat dihubungi, teleponnya aktif, namun belum diangakat. (wid/sur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: