Cek C1 Kini Lewat Ujung Jari
radarlampung.co.id-Suara hasil pemilu kini bisa dilihat layar smartphone. Rabu (20/3) sebuah jejaring bernama KawalPemilu bersama Network for Democracy and Electoral Integrity (Netgrit) merilis gerakan KawalPemilu Jaga Suara 2019 (KPJS 2019). Lewat kanal KawalPemilu.org, masyarakat bisa mengecek kebenaran jumlah suara yang didapatkan di level Pilpres dan DPR RI, serta mengumpulkan tambahan foto hasil pemilihan DPD, DPRD I dan DPRD ll. Salah satu pendiri Netgrit Hadar Nafis Gumay mengatakan, sebanyak 809.500 TPS yang suaranya perlu dijaga ketat. KPJS 2019 akan menggabungkan tech skills KawalPemilu.org dan technical expertise Netgrit, JPPR, Perludem dan KIPP. “Kali ini kami mengupayakan untuk mengumpulkan data primer dalam bentuk foto C1 dari masing-masing TPS. Formulir C1 plano adalah data Pemilu paling dasar, dan pengumpulan fotonya adalah cara terbaik untuk menjaga suara rakyat di Pemilu 2019,” terangnya. Hadar mengatakan, pengawasan lewat daring merupakan pekerjaan yang tak mudah. KPJS memerlukan partisipasi jutaan masyarakat Indonesia. Untuk mengambil foto formulir C1 plano dengan jelas dan upload fotonya di situs kawalpemilu.org. “Kami ingin menjaga kemurnian pilihan masyarakat sampai menjadi penetapan hasil Pemilu. Bila ini tercapai, kami berharap publik punya tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap hasil perolehan suara akhir,” harapnya. Dalam pembuatanya, KPJS bekerjasama dengan Netgrit. Organisasi yang didedikasikan untuk melembagakan demokrasi dan mendorong pelembagaan penyelenggaraan pemilu yang jurdil dan berintegritas (fair and free election with integrity). Netgrit didirikan oleh mantan komisioner KPU Hadar Nafis Gumay, Sigit Pamungkas, Ferry Kumia Rizkiyansyah dan Juri Ardiantoro (non aktif). Senada, inisiator KawalPemilu.org Ainun Najib menambahkan, dalam pembuatanya, mengedepankan transparansi dan metodologi KPJS 2019 dibuka ke publik. Pihaknya juga akan memvalidasi foto-foto yang di-upload oleh para relawan di seluruh Indonesia. “Lalu datanya bisa diperiksa secara live di situs kami,” katanya. Ia menambahkan, KPJS 2019 juga mengundang publik untuk mengecek ulang data di TPS-nya. Sebagaimana terlihat di situs kawalpemilu.org, dan melaporkan data yang tidak akurat. Kesalahan input yang bisa diveriflkasi dan ada buktinya akan diperbaiki. “Pemilu 2019 di Indonesia ini adalah salah satu pesta demokrasi terbesar di dunia. Karenanya kami mengajak warga dan juga segenap komunitas start-up dan media di Indonesia bergotong royong dengan kami untuk menyukseskan dan menjaga perhelatan akbar ini,\" Ainun menambahkan. Pengumpulan data primer dimungkinkan karena KPU membolehkan pemantau dan warga untuk mengambil foto C1 plano setelah proses penghitungan selesai, dan juga menempelkan salinan hasil penghitungan suara di TPS dan di kantor desa/lurah di hari berikutnya. (fin/wdi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: