Iklan Bos Aca Header Detail

Gubernur Harap Muktamar NU Digelar Kondusif dan Terapkan Prokes Covid-19 Ketat

Gubernur Harap Muktamar NU Digelar Kondusif dan Terapkan Prokes Covid-19 Ketat

radarlampung.co.id-Gubernur Lampung Arinal Djunaidi berharap pelaksanaan Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 yang akan digelar di Lampung Tengah nantinya berjalan kondusif dan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dengan ketat. Hal ini disampaikan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi saat ditemui di Mahan Agung Rumah Dinas Gubernur Lampung, Senin (15/11). \"Saya harap nantinya saat penyelenggaraan Muktamar NU ke-34 bisa berjalan kondusif serta menerapkan protokol kesehatan yang ketat,\" ungkap Arinal. Apalagi menurutnya Lampung sangat beruntung menjadi daerah akan digelarnya Muktamar NU. Maka, dirinya berharap semua pihak untuk tetap menjaga kondisi muktamar NU nantinya tetap kondusif serta menaati protokol kesehatan. \"Saya mengingatkan karena saat ini kita masih dalam posisi darurat kesehatan dan menyelamatkan bangsa hukum tertinggi. Dalam posisi kita sedang melaksanakan pengendalian Covid-19, yang juga darurat kesehatan belum dicabut oleh Presiden, maka pelaksanaan (Muktamar) harus mengikuti aturan itu,\" lanjutnya. Apalagi, Lampung sebagai pelaksana yang saat ini penanganan Covid-19 terbaik se Indonesia dan hari ini, Senin (15/11) bahkan 0 kasus konfirmasi Covid-19. Sehingga Lampung menjadi lebih terpercaya dalam penyelenggaraan ini. \"Namun, saya minta juga tetap harus menyelenggarakan protokol kesehatan dengan artian penerapan masker, jaga jarak, di larang berkerumun tetap harus. Oleh karena itu penyelenggara juga menata bahwa masyarakat yang menjadi peserta seluruh Indonesia adalah terbatas sifatnya dan dalam penyelenggaraan tetap menggunakan jarak dan masker,\" tambahnya. Selain itu, Gubernur juga meminta agar semua peserta baik dari luar Lampung maupun dari kabupaten/kota di Provinsi Lampung untuk melakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) dengan hasil negatif Covid-19 sebelum kegiatan. Namun Gubernur Lampung yang juga penanggungjawab Muktamar NU ke-34 meminta pelaksanaan Muktara dapat berjalan kondusif. Termasuk pasca datangnya Ketua Steering Committe (SC) Muktamar, M. Nuh yang sebelumnya dalam kunjungannya ke Lampung pada Sabtu (13/11) secara mendadak dan sepihak membatalkan rencana pengecekan lokasi bakal penutupan Muktamar NU di UIN Raden Intan Lampung. \"Iya kemarin pak M. Nuh datang namun tidak bertemu panitia daerah, juga Ketua PWNU Lampung sehingga ada kekecewaan, itu saya memahami. Saya melihatnya kurang elok, jika kehadiran steering komite tidak bertemu PWNU Lampung. Karena itu, saya harap hal ini tidak perlu terjadi lagi, karena apapun bentuknya tidak ada perbedaan pengurus pusat dan daerah. Kita adalah satu,\" tambahnya. Hal ini juga sebagai bentuk dukungan Provinsi Lampung untuk mewujudkan gelaran Muktamar NU ke-34 yang meningkatkan rasa persaudaraan, ukuwah islamiah, dan penyelenggaraan Muktamar sesuai dengan makna kegiatan itu sendiri. Sementara sebelumnya jajaran Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung mengaku kecewa dengan kinerja Ketua Steering Committee (SC) Muktamar M Nuh. Dalam kunjungannya ke Lampung, Sabtu (13/11), Nuh secara mendadak dan sepihak membatalkan rencana pengecekan lokasi bakal penutupan Muktamar di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung. Padahal pada saat itu, sejumlah panitia seperti Ketua Tanfidziyah PWNU Lampung KH Moh Mukri serta para panitia daerah telah lama menunggu untuk mendiskusikan persiapan teknis dan lain sebagainya. Yang membuat para panitia daerah kecewa, M. Nuh beserta rombongan malah memilih hanya berkunjung ke kampus Universitas Malahayati. M Nuh diketahui bertemu Rektor Universitas Malahayati Dr. dr. Muhammad Farich yang juga pengurus PWNU Lampung. “Kami bersama-sama sudah menunggu dengan harapan akan banyak hal yang perlu didiskusikan dengan beliau. Tapi nyatanya malah seolah menghindar dan bermanuver. Ini membuat kami menjadi curiga Pak Nuh turut bermain politik dalam muktamar ini,” ujar Wakil Sekretaris PWNU Lampung Maskut Candranegara di Bandarlampung, Sabtu (13/11). Maskut sangat menyayangkan sikap M. Nuh tersebut. Dengan memegang amanah sebagai ketua dewan pengarah, mantan Mendikbud tersebut semestinya menjadi jembatan dan bisa merangkul semua elemen dalam rangka menyukseskan gelaran muktamar. Apalagi pelaksanaan muktamar ke-34 NU di tengah pandemi Covid-19 sekarang ini, membutuhkan pengelolaan yang tak seperti biasanya. Sisa waktu persiapan juga makin mepet karena muktamar akan digelar pada 23-25 Desember mendatang. “Kami sebagai tuan rumah dan panitia daerah ingin sekali bisa menjalankan amanat Muktamar NU dengan sebaik mungkin. Sayang, di lapangan malah tercederai dengan kepemimpinan SC yang diduga tidak netral,” tandasnya. Maskut meminta masalah ini perlu menjadi evaluasi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk memperbaiki kinerja jajaran SC, terutama M. Nuh. Hal ini penting karena berkaitan marwah PBNU serta kredibilitas SC sendiri yang sejatinya menjadi komando tertinggi gelaran muktamar. “Pak Nuh membuat situasi muktamar menjadi panas dan tak kondusif. Sayang nama besar NU ke depan akan tercederai jika hal seperti ini dibiarkan,” tegas Maskut.(rma/wdi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: