Jawaban Malaysia Bikin Ngenes Saat Indonesia Tarik 200 Ribu Lebih TKI

Jawaban Malaysia Bikin Ngenes Saat Indonesia Tarik 200 Ribu Lebih TKI

RADARLAMPUNG.CO.ID - Pemerintah Indonesia menarik 200 ribu lebih Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia.

Keputusan tersebut diambil, karena ada laporan buruh TKI RI yang mengalami penyiksaan di tahanan imigrasi Negeri Jiran.

Menanggapi keputusan tersebut, Pemerintah Malaysia justru meresponnya dengan santai. Mereka mengaku dapat mencari tenaga kerja dari negara lain.

"Malaysia akan mengambil pekerja dari negara lain, termasuk Bangladesh, kalau Indonesia menghentikan mengirim TKI," ungkap Menteri Dalam Negeri Malaysia, Hamzah Zainudin, Sabtu 16 Juli 2022.

BACA JUGA:Bharada E Kena Pasal Berlapis

Menurutnya, Indonesia hanya satu di antara banyak sumber pekerja migran bagi Malaysia. Bagi mereka, keputusan Indonesia tak akan berdampak besar bagi Malaysia.

"Kami punya 15 negara pemasok pekerja migran untuk memenuhi kebutuhan pekerja," ucapnya.

Negara Malaysia bergantung pada jutaan pekerja asing. Sebagian besar berasal dari Indonesia, Bangladesh, dan Nepal. Para pekerja itu dipekerjakan pada sektor manufaktur dan perkebunan.

Sementara, Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Hermono sebelumnya menjelaskan bahwa penghentian tersebut, dilakukan setelah otoritas imigrasi Negeri Jiran terus menggunakan sistem rekrutmen online untuk pekerja rumah tangga.

BACA JUGA:Diperiksa Kembali oleh Bareskrim Polri, Ahyudin Seret Nama Dewan Syariah ACT Soal Dana Operasional

Sistem itu ternyata diduga terkait persoalan perdagangan manusia dan kerja paksa. Sistem ini, dinilainya, melanggar ketentuan perjanjian yang ditandatangani antara Malaysia dan Indonesia pada bulan April silam.

Tujuan perjanjian tersebut untuk meningkatkan perlindungan pekerja RT yang dipekerjakan di rumah tangga Malaysia.

Kemudian, penghentian pengiriman TKI ini berlangsung setelah ada laporan dugaan penyiksaan TKI di pusat detensi imigrasi Sabah beberapa pekan lalu.

Pada laporan tersebut, tertuang kondisi kesehatan buruh, pengalaman penyiksaan, bahkan ada buruh migran yang keguguran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: