Sosok Perekam Kondisi Jenazah Brigadir J yang Ungkap Banyak Luka di Tubuhnya

Sosok Perekam Kondisi Jenazah Brigadir J yang Ungkap Banyak Luka di Tubuhnya

BACA JUGA:Disorot Presiden Jokowi, Polri Janji Transparan dan Tidak Tutupi Pengungkapan Penembakan Brigadir J

“Itu temuan kami. Jadi mereka (polisi) menjaga mayat itu, para wanita pemberani memohon kepada polisi supaya dilakukan penambahan formalin,” terang Kamaruddin.

"Ketika saat itu, polisi keluar meninggalkan peti sehingga mereka dengan cepat membuka baju untuk merekam jenazah," ucapnya menambahkan.

Akan tetapi para wanita itu tidak berani membuka terlalu lama jenazahnya karena takut ketahuan polisi.

Setelah berhasil merekam video jenazah Brigadir J, wanita itu disebut langsung mengirimkan dan menghapusnya guna menghilangkan jejak saat diperiksa polisi.

BACA JUGA:Rumah Sakit Tiga Matra TNI dan RSCM Turun untuk Otopsi Ulang Jenazah Brigadir J

"Mereka dengan cepat membuka bajunya sampai dengan ke celananya, kecuali itu bagian alat vital nggak sempat lalu langsung foto dan video sampai kaki. Jadi, mereka buru-buru kemudian setelah kuasa diberikan langsung dikirim kepada saya," jelasnya.

Kamaruddin menjelaskan bahwa para saksi tersebut merupakan wanita pemberani asal Jambi yang akan menjadi saksi dalam kasus tersebut.

"Wanita-wanita pemberani itu di Jambi, saksi-saksi kami. Jadi, karena polisi yang hadir ke sana terus melarang, mereka membuat siasat guna merekam jenazah Brigadir J," tutur Kamaruddin.

Ditambah lagi para wanita yang disebut Kamaruddin itu memiliki pemikirna yang cermat dalam memantau situasi yang janggal semenjak kedatangan jenazah Brigadir J.

BACA JUGA:Penembakan Brigadir J Semakin Terang, Tim Khusus yang Dibentuk Kapolri Temukan CCTV

Meski tidak disebutkan nama dari wanita itu, tetapi Kamaruddin mengaku bahwa mereka adalah guru yang baru diangkat sebagai pegawai negeri sipil (PNS).

"Dia meminta untuk menambah formalin dari rumah sakit daerah setempat. Ada waktu jenazah Brigadir J tidak dijaga polisi sehingga dia bisa merekam video tersebut," tuturnya.

"Sangat prihatin, tapi saya pikir hebat karena biarpun ibu itu cuman seorang guru honorer lama yang haru diangkat PNS, dia berani," tambah Kamaruddin.

Dengan adanya aksi pemberani dari wanita itu, membuat Kamaruddin yakin akan terjadinya babak baru dalam kasus tewasnya Brigadir J.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: