Besok Pilratin Serentak Pesisir Barat, 10 TPS Masuk Katagori Sangat Rawan
Polres Lampung Barat (Lambar) menggelar apel pergeseran pasukan (Serpas) pengamanan tempat pemungutan suara (TPS) dan pemilihan peratin (Pilratin) serentak Pesisir Barat (Pesbar), Senin 25 Juli 2022. Ada 204 personel di TPS. Kemudian 117 personel stand by--
BACA JUGA: Hasil Pemeriksaan Komnas HAM, Brigadir J Diduga Ditembak Dari Jarak Dekat
Simulasi dipimpin Kapolres Lampung Barat AKBP Heri Sugeng Priyanto dan dihadiri Plt. Sekretaris Kabupaten Pesisir Barat Jalaludin, Kepala Dinas PMP M. Nursin Chandra dan sejumlah camat.
AKBP Heri Sugeng Priyanto mengungkapkan, ada empat skenario situasi yang dalam pelaksanaan pilratin. Mulai dari situasi aman hingga kondisi terburuk saat pemilihan.
”Kegiatan ini sebagai antisipasi dan melatih kesiapan petugas jika nanti hal-hal terburuk terjdi saat pelaksanaan pilratin serentak di 68 pekon,” kata AKBP Heri Sugeng Priyanto.
AKBP Heri Sugeng Priyanto menjelaskan, simulasi dilakukan agar petugas yang terlibat dalam pengamanan pilratin mengetahui apa saja yang harus dilakukan jika terjadi suatu hal. Seperti masyarakat yang tidak puas dengan hasil pemilihan.
BACA JUGA: Bharada E Buka Suara, Jelaskan Soal Menembak Kepada Komnas HAM
“Ada empat situasi dalam pelaksanaan pilratin. Pertama, situasi hijau. Di mana, pelaksanaan pilratin berjalan sesuai dengan aturan, yaitu dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Kemudian tahapan-tahapannya dilaksanakan,” papar AKBP Heri Sugeng Priyanto.
Kedua, situasi kuning. Yaitu situasi ada pelanggaran protokol kesehatan yang dilakukan oleh masyarakat.
Nantinya petugas di TPS, baik dari Linmas, TNI-Polri akan memberikan teguran dan memberikan masker kepada masyarakat. Lalu diminta menjaga jarak serta mencuci tangan.
Lalu situasi oranye. Terjadi keributan di TPS yang disebabkan permasalahan pada saat penghitungan suara, sehingga diperlukan pengamanan dari unsur Linmas dan TNI-Polri.
BACA JUGA: Ini 10 Perusahaan Cangkang Milik ACT, Ternyata Bergerak di Bidang Ini
“Terakhir, situasi merah. Di mana, pilratin mengarah pada konflik sosial, sehingga untuk mengantisipasi kondisi tersebut, personel harus bisa mengatasinya agar tidak menimbulkan hal-hal yang lebih buruk dalam pelaksanaan pilratin,” urainya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: