Komnas Perlindungan Anak Imbau Guru Peka terhadap Gejala Bullying di Sekolah
Kasus bullying di SD Tunas Mekar Indonesia Bandar Lampung berakhir damai. FOTO MELIDA ROHLITA/RADARLAMPUNG.CO.ID --
BACA JUGA:Hasil ‘Kerja’ Lima Warga Tangerang, Dapat 21 Kantong Uang Logam dan Puluhan Lembar Mata Uang Asing
Meski sudah menerima permintaan maaf Tunas Mekar Indonesia Bandar Lampung, Edy mengatakan anaknya lebih memilih keluar. "Untuk kebaikan bersama, anak saya memilih untuk bersekolah di tempat yang lain," ucapnya.
Sementara, Kepala SD Tunas Mekar Indonesia Bandar Lampung Sumami mengatakan, beberapa pendekatan akan dikedepankan sebagai salah satu bahan evaluasi agar tidak terjadi lagi bullying di sekolah tersebut.
"Satu kelas itu ada dua guru, tinggal meningkatkan pendekatannya. Di bulan Juli ini adalah proses adaptasi terhadap anak dan guru baru. Sebagian teman ada yang pindah. Guru baru, wali kelas baru. Sehingga mungkin si A belum nyaman dengan guru baru," sebut Sumami.
Dilanjutkan, pihaknya bakal melakukan pembinaan secara perlahan kepada anak yang diduga melalukan perundungan. Ini mencegah hal serupa terulang.
BACA JUGA:Usai Rakorda, Partai Golkar Se-Lampung Dapat PR Ini
"Biasanya kita ada pembinaan dan konseling. Kejadian seperti mencemooh atau verbal menjadi hal yang sangat konsen bagi saya,” tegasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: