Sekprov Buka Sosialisasi Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca Sektor Kehutanan di Lampung
--
Selain itu diperlukan koordinasi dan sinergi antar berbagai pihak guna menyatukan arah dalam rangka pengurangan dampak perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca di Provinsi Lampung.
Dalam kesempatan yang sama, Plt. Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Ruandha Agung Sugardiman selaku Ketua Harian I Tim Kerja Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 secara virtual menerangkan, implementasi Rencana Operasional FOLU Net Sink ingin mencapai target penyerapan emisi GRK sebesar -140 juta ton CO2e pada tahun 2030.
Sektor kehutanan memiliki kontribusi terbesar sebanyak 60% dalam pemenuhan target netral karbon atau net-zero emission tersebut.
FOLU Net Sink 2030 terdiri atas Rencana Operasional sebagai tindak lanjut Perpres 98 Tahun 2021 terkait penyelenggaraan nilai ekonomi karbon serta Kepmen 168 Tahun 2022 tentang Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 untuk pengendalian perubahan iklim.
Selanjutnya Kementerian LHK juga telah menyusun Rencana Strategis dan Rencana Kerja sebagai dasar pelaksanaan di tingkat regional dan daerah.
"Untuk itu pelibatan seluruh pihak menjadi signifikan di dalam optimalisasi aksi mitigasi FOLU Net Sink ini," jelasnya.
Pemerintah daerah sebagai pemangku kebijakan di daerah merupakan mitra strategis KLHK dalam keberhasilan implementasi FOLU Net Sink 2030 di tingkat tapak. Selain itu, dukungan akademisi, lembaga mitra KLHK, lembaga swadaya masyarakat, dan media dapat membumikan dan menyebarluaskan tujuan positif FOLU Net Sink 2030 sehingga seluruh masyarakat dapat menyadari pentingnya pengendalian perubahan iklim saat ini untuk masa depan.
Dalam laporannya, Direktur Pencegahan dampaka Lingkungan Usaha dan Sektor, KLHK, Laksmi Widya Jayanti, menjelaskan bahwa pertemuan Sosialisasi ini merupakan sarana komunikasi, koordinasi dan kolaborasi antara Pemerintah Pusat dan Daerah, serta stakeholder terkait dalam memperkuat jejaring kerja, sehingga proses perencanaan program kegiatan di tingkat tapak dapat selaras dan bersinergi dengan kebijakan yang disusun oleh Pemerintah Pusat untuk mewujudkan pelaksanaan implementasi Renja Indonesia’s FOLU Net Sink 2030.
sebagai rangkaian Sosialisasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 Sub Nasional Provinsi Lampung, BPKH XX Bandar Lampung telah melaksanakan kegiatan penanaman pohon, sebanyak 50 bibit kayu-kayuan, oleh 85 orang dari unsur Perwakilan Dinas Kehutanan Lampung dan UPT KLHK.
Selain itu juga dilakukan pembagian bibit tanaman sebanyak 250 bibit kepada seluruh peserta sosialisasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 pagi hari ini.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah melaksanakan serangkaian kegiatan sosialisasi Indonesia FOLU di tingkat Regional (6 Region yaitu Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, Yogyakarta (untuk Jawa Timur, D.I Yogyakarta, Bali Nusra) dan Bogor (Jawa Barat, Jawa Tengah dan Banten)); dan di tingkat Sub Nasional (10 Provinsi yaitu, Aceh, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Riau, Lampung, dan Sumatera Selatan).
Terpilihnya Lampung menjadi lokasi penyelenggarakan Sosialisasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, bahwa Provinsi Lampung menjadi salah satu target Renops FOLU seluas 20.000 Hektar dimana hal tersebut dicapai melalui Aksi Mitigasi Peningkatan Cadangan Karbon. Dan mempertimbangkan Aksi Mitigasi dan Luas Areal Bernilai Konservasi Tinggi bahwa telah ditetapkan luas target untuk Kehati sebesar 53.517 Hektar sebagai capaian bidang konservasi, yang dilaksanakan oleh 3 UPT Ditjen KSDAE-KLHK, yaitu: BKSDA Bengkulu Lampung, Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan dan Balai Taman Nasional Way Kambas. (adpim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: