Kadisperindag Klaim Dua Pekan Kedepan Harga Telur Turun

Kadisperindag Klaim Dua Pekan Kedepan Harga Telur Turun

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung, Elvira Umihanni.-rima mareta/ radarlampung.co.id-

"Kalau harga hari ini kan sekitaran Rp30 ribu per kilogramnya. Tapi kalau mau kembali ke harga awal Rp24 ribu per kilogram nya nggak mungkin, kemudian ada asosiasi peternak sudah mengusulkan kenaikan harga eceran tertinggi telur itu Rp27 ribu sampai Rp28 ribu," lanjut Elvira. 

BACA JUGA:Begini Pesan Bupati Lampung Timur kepada PPPK Tahap 1 Saat Pembagian SK

Diketahui sebelumnya, berdasarkan pantauan radarlampung.co.id, Kamis 25 Agustus, kenaikan harga telur ayam tembus Rp29 ribu sampai dengan Rp30 ribu per kilogram di sejumlah pasar tradisonal Bandar Lampung.

Agus Sugeng (43) salah seorang pedagang telur ayam di pasar Smep menyebut, banyak ibu-ibu mengeluh kesal akibat kenaikan harga telur ayam yang mencapai Rp30 ribu per kilogram.

"Biasanya kenaikan harga telur ayam paling tinggi Rp25-27 ribu per kilogram. Akibatnya banyak pelanggan saya terutama ibu-ibu protes karena harga telur hampir sama dengan harga ayam sekilo," ungkapnya.

Diketahui, harga telur ayam sudah mencapai Rp30 ribu per kilogram hampir setara dengan harga ayam potong di sejumlah pasar tradsional berkisar Rp32-35 per kilogram.

BACA JUGA:Polres Lampung Timur Amankan Tersangka Judi Togel Online

Yati Agustin (38), pembeli yang datang ke Pasir gintung mengaku, bingung lantaran harga telur belum kembali normal dan malah semakin naik.

"Bingung juga lihat harga telur sekilo Rp30 ribu biasa beli cuman Rp22-24 ribu. Makanya, saya lebih milih beli ikan atau ayam harganya juga sama saja," tegasnya.

Sementara, Erna Wati pedagang sembako di Pasar Rakyat Tani kemiling menyebut, harga telur ayam terus merangkak naik selama sepekan dari Rp26 ribu naik menjadi Rp30 ribu per kilogram.

"Modal saya beli telur Rp28 ribu per kilogram. Saya jual Rp30 ribu per kilogram biar ada untung. Tapi, bukannya untung malah sepi, banyak pelanggan saya yang mengurangi pembelian," tuturnya.

BACA JUGA:Tepergok Curi Motor, Dikejar Warga hingga Terjatuh dan Nyaris Dihakimi

Erna menambahkan, biasanya kalau harga telur stabil sehari ia dapat menjual telur 150-200 kilogram. Semenjak naik cuman habis terjual 100 kilogram telur.

Selain berdampak pada omset pedagang, juga berdampak pada para pedagang kue atau makanan lainnya yang menggunakan bahan dasar telur.

Rini pedagang kue grobak di Jl. Jendral Suprapto, Tanjung Karang. Ia mengatakan, kenaikan harga telur membuatnya harus mengurangi pemakaian telur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: