Dosen Unila Ini Sulap Daun Waru Menjadi Bahan Handsanitizer
(Foto Melida Rohlita/Radarlampung.co.id)--
BACA JUGA:Rektor Universitas Malahayati Kukuhkan 270 Wisudawan
Dewi menjelaskan, secara keseluruhan, hasil terbaik ditunjukkan oleh penggunaan konsentrasi ekstrak daun waru 25% (W5) yang dicampur larutan asam ekstrak jeruk nipis.
Selain memiliki daya hambat tertinggi terhadap bakteri Staphylococcus aureus sebesar 16,18 mm, juga memiliki pH mendekati netral 6,1, lalu tidak menimbulkan iritasi pada kulit, gel yang terbentuk homogen, dan memiliki daya sebar yang baik sebesar 6,4 cm.
Untuk setiap botolnya, jelas Dewi, dibutuhkan satu gram daun waru yang dikeringkan dahulu baru nantinya siap untuk diekstraksi dibuat serbuk lalu dilarutkan dengan etanol, metanol, dan sebagainya.
"1 gram itu bisa kita buat 100 ml, dengan proses pembuatannya hanya beberapa hari saja, tetapi untuk mengujinya selama tiga tahun, uji klinis dulu ke manusia kalau satu dua jam tidak ada kemerahan atau iritasi dan artinya aman," pungkas Dewi. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: