Perbaikan Tidak Memungkinkan, SDN 109 Krui Bakal Direlokasi

Perbaikan Tidak Memungkinkan, SDN 109 Krui Bakal Direlokasi

Begini kondisi gedung ruang kegiatan belajar di SDN 109 Krui, Kecamatan Lemong, Pesisir Barat. FOTO YOGI ASTRA YUDHA/RADARLAMPUNG.CO.ID --

BACA JUGA: PPK UBL Sukses Digelar, Rektor: Sediakan Beasiswa Hingga 100 Persen Agar Setiap Orang Bisa Rasakan Kuliah

Diketahui, kondisi bangunan SDN 109 Krui di Pekon Cahaya Negeri, Kecamatan Lemong, Pesisir Barat kian mengkhawatirkan. 

Dari empat ruang, hanya satu yang masih layak digunakan. 

Ruang yang masih digunakan itu sebelumnya rusak berat dan mendapatkan bantuan perbaikan dari anggota DPRD Pesisir Barat pada tahun 2021 silam.

Kepala SDN 109 Krui Muhtadin mengatakan, secara keseluruhan, kondisi bangunan di sekolah itu 80 persen mengalami kerusakan. 

BACA JUGA: Pulang Dari Lampung, Presiden Umumkan Harga Baru BBM

Tidak layak lagi untuk digunakan sebagai tempat kegiatan belajar mengajar (KBM). 

 “Kondisi sekolah ini sebenarnya tidak layak untuk menjadi lokasi kegiatan belajar mengajar. Karena kondisi gedung yang sudah tidak layak lagi akibat kerusakan yang cukup parah,” kata Muhtadin.

Menurut Muhtadin, ada enam lokal yang biasa digunakan sebagai ruang kelas. Satu untuk perpustakaan dan ada juga bangunan yang khusus untuk perumahan. Namun saat ini hanya dua ruangan yang bisa digunakan.

“Terdapat dua lokal yang ditempati kelas tiga, empat dan enam mengalami rusak berat. Begitu juga dengan perpustakaan dan perumahan. Sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi,” tegasnya.

BACA JUGA: 100 KPM Secara Simbolis Terima BLT BBM dari Presiden

Menurut dia, gedung yang ditempati siswa kelas tiga, empat dan enam itu hanya bisa digunakan hingga pukul 10 pagi setiap harinya. Itu pun jika tidak turun hujan.

 “Karena kondisi atap yang sudah hancur. Saat hujan turun, dua lokal itu tidak bisa digunakan. Sedangkan jika cuaca cerah di atas pukul 10 pagi, maka siswa akan kepanasan,” urainya.

Ditambahkan, secara keseluruhan ada 48 siswa yang belajar di sekolah tersebut.

Jumlah itu memang sedikit jika dibandingkan dengan sekolah lainnya. Namun jumlah siswa tidak bisa menjadi tolok ukur untuk memberikan fasilitas yang layak bagi anak-anak untuk belajar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: