Limbah Hitam Masih Ditemukan di Pesisir Lampung Timur, Begini Kata DLH Provinsi Lampung

Limbah Hitam Masih Ditemukan di Pesisir Lampung Timur, Begini Kata DLH Provinsi Lampung

FOTO IST - Anggota DPRD Lampung Timur M Zakwan menunjuk bercak limbah hitam di Pantai Cemara Indah, Lampung Timur.--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Lampung menindaklanjuti adanya temuan limbah hitam di pesisir pantai Lampung Timur. Salah satunya di Pantai Cemara Indah.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Lampung, Emilia Kusumawati mengatakan pihaknya sudah melakukan konfirmasi ke DLH Kabupaten Lampung Timur.

Namun, untuk memastikan, rencananya Rabu, 14 September 2022 akan meninjau langsung lokasi yang disebut masih ada bekas limbah minyak.

"Saya sudah konfirmasi ke DLH Lamtim, namun untuk memastikan nya kami berencana melakukan kunjungan ke lokasi Rabu besok," kata Emilia, Senin, 12 September 2022 di Kantornya.

BACA JUGA:Marwah DPRD Lamsel Teruji, Usulan Pokir Tak Terealisasi

Dia mengatakan, sejauh ini informasi yang ia terima kondisi limbah sudah terus dibersihkan. Namun, ia juga tidak bisa memastikan soal limbah yang masih terbawa arus air laut.

Sebab, pasca kebocoran pipa pada Juli lalu dipastikan sudah di hentikan.

"Kami sudah memastikan ke PHE OSES (PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra) untuk aktivitas di sumur yang bocor sementara ini berhenti. Namun memang dampaknya bisa saja kembali muncul, karena terbawa arus," katanya.

Namun, dengan telah terjadinya kebocoran, Pemprov Lampung sudah dengan tegas meminta kepada PHE OSES untuk melakukan peningkatan maintenance. Yang artinya pemeliharaan pipa harus dilakukan lebih. 

BACA JUGA:Kondisi Gunung Anak Krakatau : 4 Kali Alami Gempa pada Senin 12 September 2022

"Kami sudah dapat informasi, pipa yang harus diganti sepanjang 30 kilometer. Itu mereka sudah merencanakan akan diganti pada 2023 secara bertahap," lanjut Emil.

Untuk saat ini, lokasi sumur bor yang bocor memang sudah di antisipasi sehingga tidak terjadi kebocoran lagi dengan sementara ditutup.

"Kami juga sudah menyampaikan jangan sampai ini terjadi kebocoran lagi. Mereka juga sudah menyetop aktivitas di lokasi yang bocor," katanya.

Diberitakan sebelumnya,  pencemaran pesisir Lampung Timur akibat kebocoran pipa minyak dan gas (migas) bawah laut masih menjadi persoalan bagi para nelayan tangkap dan petambak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: