Mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia Juara Nasional Storytelling ALSA English Competition UI 2022

Mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia Juara Nasional Storytelling ALSA English Competition UI 2022

FOTO HUMAS UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA --

BANDAR LAMPUNG, RADARLAMPUNG.CO.ID - Mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia, PTS terbaik ASEAN kembali meraih prestasi di bidang bahasa Inggris. 

Kali ini dalam lomba English Storytelling di ajang ALSA English Competition yang diselenggarakan oleh kelompok mahasiswa Fakultas Hukum yang tergabung dalam ALSA Local Chapter Universitas Indonesia. 

Bagas Maulana, mahasiswa program studi Sastra Inggris angkatan 2019 keluar sebagai juara 1 dalam perlombaan bergengsi ini. 

BACA JUGA: Mahasiswi Baru Universitas Teknokrat Indonesia Dapat Pengetahuan Adab Kepada Orang Tua dan Dosen

Bagas berhasil menjadi juara pertama setelah melalui dua babak. Yakni babak penyisihan dan final.    

Di babak penyisihan, Bagas membuat video storytelling yang bertema lingkungan. Bagas bercerita tentang petugas kebun binatang dan temannya yang hidup di tahun 2077. 

"Mereka sedikit demi sedikit merasakan hancurnya ekosistem dunia. Mulai dari pohon layu, langit penuh awan hitam, serta laut yang kehilangan 100 persen ikannya," kata Bagas dalam storytelling.

BACA JUGA: Universitas Teknokrat Indonesia Sambut Peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka Dari 59 Perguruan Tinggi

"Di dystopia ini, Kanan sebagai karakter utama mencoba memperbaiki dunia. Namun sayangnya sudah jauh terlambat. Karena aksi yang dilakukan oleh satu orang tidak akan lagi berdampak pada bumi yang sudah rusak," urainya.

Cerita tersebut membawa Bagas masuk ke dalam babak 10 besar. Di Babak ini, Bagas tampil di urutan terakhir dengan cerita tentang kehidupan seorang informan di tahun 2140, jauh di masa depan.

Di mana, semua orang memiliki robot mereka sendiri (Mechanical Assistant Intelligent Device atau MAID).        

BACA JUGA: Tim Universitas Teknokrat Indonesia Implementasikan Sistem Kandang Sapi Cerdas Berbasis IoT

Ryker, si karakter utama mencoba menyelidiki kenapa ada robot yang bisa membunuh manusia, lalu bunuh diri padahal tidak ada perintah apa-apa. 

Pada akhirnya dia menyadari bahwa robot yang telah diberikan kebaikan oleh manusia dapat berubah dan memiliki hati layaknya manusia, yang merasa sedih saat melihat pemiliknya yang baik hati dibunuh. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: